Dikecam Dunia, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Penjajah Israel terhadap Palestina Kali Ini?

<p>Ket. Foto : Ini Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Israel ke Palestina<br />
(Foto/X/@UNRWA)</p>
Ket. Foto : Ini Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Israel ke Palestina (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Hingga kini, dunia menyaksikan jika Israel masih melakukan invasinya kepada Palestina.

Namun, serangan membabi buta yang dilakukan Israel dari tanggal 7 Oktober 2023 lalu terhadap Palestina khususnya Jalur Gaza menimbulkan pertanyaan, apa sebenarnya tujuan akhir dari agresi yang dilakukan Israel tersebut.

Saat ini, dikatakan jika Hamas melakukan perlawanan yang sengit dengan bantuan yang dilakukan beberapa yang lain seperti milisi Houthi di Lebanon.

Baca: Masih Belum Berakhir, Erdogan Sebut Tujuan Penjajah Israel Sengaja Membom Rumah Sakit Adalah untuk Berusaha Patahkan Semangat Warga Gaza

Israel dahulu di tahun 2005 pernah menarik tentaranya dan juga ribuan warganya yang bermukim di Jalur Gaza keluar dari wilayah tersebut.

Dikatakan jika Israel tidak memiliki niat untuk tidak lagi menduduki Jalur Gaza.

Terdapat pihak yang mengatakan jika mereka yakin peralihan kekuasaan memiliki potensi akan membuka jalan kembalinya Otoritas Palestina secara bertahap.

Baca: Tetap Menolak Mengakui Penjajah Israel, Ini Rangkaian Sanksi yang Pernah Diterima oleh Hamas di Palestina

Fatah saat ini diketahui menguasai sebagian Tepi Barat.

Infrastruktur Gaza yang hancur akibat agresi kali ini juga harus dibangun kembali seperti setelah perang sebelumnya.

Bahkan, sebelumnya juga terdapat pembatasan ketat yang dilakukan oleh Israel terhadap apa yang mereka sebut barang-barang penggunaan ganda yang memasuki Gaza yang dapat memiliki 2 peran, yakni peran militer dan juga sipil.

Baca: Jadi Sorotan Dunia, Mengenal Sepak Terjang Pejuang Hamas Palestina Sebelumnya

Israel dikabarkan ingin menerapkan pembatasan yang lebih ketat.

Apapun hasil perang melawan Palestina kali ini, Israel ingin memastika serangan serupa yang dilakukan Hamas tidak akan terjadi lagi.

Invasi darat yang dilakukan militer Israel ke Jalur Gaza membawa resiko yang besar untuk mereka yang menjadi warga sipil.

Baca: Kuasai Jalur Gaza, Mengenal Kelompok Hamas di Palestina yang Dianggap Organisasi Teroris oleh Amerika Serikat

Serangan udara yang dilakukan Israel kepada Palestina tidak lama setelah serangan Hamas yang dilakukan di tanggal 7 Oktober 2023 lalu telah merenggut 13.300 nyawa warga Palestina.

Sementara ratusan ribu yang lainnya terpaksa mengungsi.

Militer Israel juga memiliki misi yang lain, yakni menyelamatkan sedikitnya sekitar 150 sandera yang ditahan di lokasi yang tidak diketahui di seluruh Gaza.

Baca: Kemungkinan Akan Memulai Operasi Tempur, AS Desak Penjajah Israel untuk Melindungi Warga Sipil Palestina di Gaza Selatan

Analis militer dari Radio Angkatan Darat Israel, Amir Bar Shalom, menyebutkan jika dia memperkirakan Israel tidak dapat membubarkan setiap anggota Hamas karena ini adalah gagasan Islam ekstremis.

Dia menambahkan tetapi Israel dapat melemahkannya sebanyak yang bisa dilakukan sehingga Hamas tidak memiliki kemampuan operasional.

Disebutkan jika itu mungkin adalah tujuan yang lebih realistis.

Baca: Tenar Sejak Agresi Penjajah Israel, Berikut Ini tentang Abu Ubaidah yang Kini Dianggap Sebagai Salah Satu Simbol Perlawanan Palestina

Juru bicara IDF, Letkol Jonathan Conricus, menyatakan bahwa akhir perang ini, Hamas seharusnya tidak lagi memiliki kapasitas militer yang mereka perlukan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel. (*/Mey)

 

 

 

 

 

...

Artikel Terkait

wave

Masih Belum Berakhir, Erdogan Sebut Tujuan Penjajah Israel Sengaja Membom Rumah Sakit Adalah untuk Berusaha Patahkan Semangat Warga Gaza

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyebutkan jika tujuan Israel membom rumah sakit adalah untuk mematahkan semangat warga Gaza.

Tetap Menolak Mengakui Penjajah Israel, Ini Rangkaian Sanksi yang Pernah Diterima oleh Hamas di Palestina

Berikut ini sejumlah sanksi yang pernah diterima oleh pejuang Hamas yang merupakan kelompok terbesar di Palestina.

Kuasai Jalur Gaza, Mengenal Kelompok Hamas di Palestina yang Dianggap Organisasi Teroris oleh Amerika Serikat

Berikut ini tentang kelompok Hamas di Palestina yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat.

Kemungkinan Akan Memulai Operasi Tempur, AS Desak Penjajah Israel untuk Melindungi Warga Sipil Palestina di Gaza Selatan

Amerika Serikat pada hari Minggu dikabarkan mendesak Israel untuk melindungi warga sipil Palestina di Gaza selatan.

Tenar Sejak Agresi Penjajah Israel, Berikut Ini tentang Abu Ubaidah yang Kini Dianggap Sebagai Salah Satu Simbol Perlawanan Palestina

Berikut ini mengenai sosok Abu Ubaidah yang kini dianggap sebagai salah satu simbol perlawanan Palestina terhadap Israel.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;