gemasulawesi.com Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Ini Dia Fakta-fakta yang Menarik yang Menceritakan Keberanian dan Ketekunan yang Ada dalam Film The Great Escape
Kupas tuntas, gemasulawesi – Peristiwa film The Great Escape dari kamp tawanan perang Stalag Luft III telah mengukir namanya sebagai salah satu peristiwa paling berani dan terkenal dalam sejarah Perang Dunia Kedua.
Di balik kisah heroik ini terdapat sejumlah fakta menarik yang menceritakan keberanian dan ketekunan para tawanan perang dalam melancarkan upaya pelarian yang spektakuler.
Stalag Luft III, kamp tawanan perang yang dijalankan oleh Luftwaffe di Polandia, awalnya didirikan pada tahun 1942.
Berlokasi dekat Sagan (Zagan), kamp ini semula dikhususkan untuk perwira dan kemudian diperluas untuk menampung tahanan Angkatan Udara Amerika.
Meskipun film The Great Escape adalah upaya pelarian yang paling terkenal, sebenarnya sudah ada upaya-upaya sebelumnya.
Pada tahun 1943, tiga tahanan berhasil melarikan diri dari Stalag Luft III dengan menggali terowongan di bawah pagar pembatas.
Ide besar film The Great Escape digagas oleh Pemimpin Skuadron Roger Bushell, seorang pilot yang tertangkap setelah mendarat darurat pada evakuasi Dunkirk.
Di dalam kamp, ia memimpin Komite Pelarian dan merancang rencana spektakuler ini.
Rencana Bushell melibatkan penggalian terowongan dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meskipun direncanakan untuk membebaskan lebih dari 200 tahanan, lebih dari 600 tahanan turut serta dalam pembuatan terowongan.
Tiga terowongan digali dengan kode nama Tom, Dick, dan Harry.
Hanya terowongan Harry yang akhirnya digunakan untuk pelarian.
Terowongan ini tersembunyi di bawah kompor di Pondok 104 dan menghabiskan waktu lama untuk digali secara rahasia.
Penjaga Jerman yang korup memberikan perbekalan kepada para tawanan dalam bentuk rokok dan coklat sebagai ganti informasi intelijen dan peta yang sangat berharga.
Tidak semua orang yang terlibat dalam rencana ini dipilih untuk berpartisipasi dalam pelarian.
Hanya 200 tempat yang tersedia, diberikan kepada tahanan yang dianggap memiliki peluang terbaik untuk berhasil.
Pelarian terjadi dini hari tanggal 25 Maret 1944, dengan 76 tahanan yang melarikan diri melalui terowongan Harry.
Namun, hanya tiga di antara mereka yang berhasil lolos.
Dari tiga orang yang berhasil melarikan diri, dua di antaranya adalah pilot Norwegia, Per Bergsland dan Jens Muller, serta pilot Belanda Bram van der Stok. Mereka berhasil mencapai negara-negara netral dan bebas.
Meskipun sejumlah tahanan berhasil melarikan diri, sebagian besar dari mereka ditangkap kembali oleh pasukan Jerman.
Sayangnya, 50 tahanan dieksekusi sebagai hukuman atas keterlibatan mereka dalam pelarian ini.
Kamp Stalag Luft III akhirnya dibebaskan oleh pasukan Soviet pada tahun 1945, meskipun sebelumnya telah dievakuasi oleh para tahanan yang dipaksa berbaris jauh untuk menghindari penangkapan.
Kisah The Great Escape menjadi simbol ketahanan, keberanian, dan tekad manusia dalam menghadapi masa sulit dan kejamnya perang. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News