gemasulawesi.com Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Ini Dia Sinopsis Film The 24th: Melawan Ketidakadilan Rasial di Garis Depan Sejarah Amerika!
Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Film “The 24th” mengisahkan sebuah kisah nyata tentang perjuangan melawan ketidakadilan rasial di masa ketika Amerika Serikat masih terjerat dalam belenggu segregasi rasial yang mendalam.
Dengan latar belakang perang dunia yang melibatkan negara ini, film ini membawa penonton ke dalam perjuangan seorang tentara kulit hitam yang berani menghadapi segala bentuk diskriminasi yang dia alami.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Boston, yang diperankan oleh Trai Byers.
Boston adalah seorang tentara kulit hitam yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang militer.
Keberaniannya dan dedikasinya membuatnya dihormati di antara rekan-rekan sejawatnya, bahkan di tengah ketidaksetaraan rasial yang masih melanda militer Amerika Serikat.
Ketika Boston ditempatkan dalam resimen infanteri ke-24, ia mulai menyadari betapa diskriminatifnya perlakuan terhadap tentara kulit hitam.
Teman-teman seangkatannya juga mengalami ketidakadilan serupa, bahkan hingga mendapatkan perlakuan kasar dan tindakan brutal.
Ini bukan hanya masalah perang yang sedang berkecamuk di seluruh dunia, tetapi juga perjuangan melawan ketidaksetaraan rasial yang mencekik.
Dalam perjalanannya, Boston merasa terpanggil untuk menyuarakan ketidaksetujuannya dan berdiri bersama saudara-saudaranya yang menghadapi perlakuan diskriminatif.
Ini adalah perjuangan yang tidak hanya melawan musuh di medan perang, tetapi juga melawan prasangka dan diskriminasi di antara rekan-rekan sejawatnya sendiri.
Film “The 24th” mengangkat isu-isu sejarah yang mendalam dan penting, termasuk perjuangan kaum kulit hitam untuk mendapatkan hak-hak sipil yang setara.
Ini adalah cerminan dari sejarah panjang perjuangan rasial di Amerika Serikat, yang berlanjut hingga saat ini.
Film ini adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya perjuangan untuk hak-hak sipil dan kesetaraan, bahkan dalam situasi paling sulit sekalipun.
Karya ini juga mempertanyakan moralitas dalam situasi perang. Ketika negara berada dalam konflik besar, bagaimana hak asasi manusia dan keadilan rasial dipertahankan?
Bagaimana seseorang bisa mempertahankan harga diri dan integritas dalam situasi yang begitu penuh tekanan?
Melalui perjalanan Boston dan rekan-rekannya, “The 24th” menghadirkan pertanyaan-pertanyaan penting ini kepada penonton.
Ini adalah pengalaman yang memprovokasi pemirsa untuk merenungkan sejarah, moralitas, dan perjuangan yang tak pernah berakhir untuk mencapai kesetaraan.
Bagi mereka yang mencari inspirasi dari kisah nyata tentang perjuangan melawan ketidakadilan, “The 24th” adalah sebuah tontonan yang memberikan wawasan mendalam tentang masa lalu yang tetap relevan dalam konteks zaman sekarang.
Ini adalah cerita yang mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk keadilan dan kesetaraan tidak pernah berakhir, dan bahwa satu orang pun dapat membuat perbedaan dalam melawan ketidaksetaraan. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News