Internasional, gemasulawesi – Dalam perang Israel dan Palestina yang masih berlangsung hingga hari ini, Israel dilaporkan menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat.
Diketahui jika tekanan yang dihadapi Israel ini juga termasuk dari sekutu utamanya, Amerika Serikat, untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil Palestina yang berada di Gaza ketika pertempuran meningkat antara pasukan Israel dan militan Hamas di dekat dan sekitar rumah sakit.
Selain itu, tekanan yang dihadapi oleh Israel itu juga karena jumlah korban tewas dari warga Palestina meningkat setiap harinya.
Seruan dari seluruh dunia agar Israel menahan diri meningkat ketika jumlah warga Palestina yang terbunuh mencapai 11.000 orang lebih dalam agresi Israel selama 5 minggu ini yang diluncurkan kepada Hamas sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan mereka di tanggal 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
“Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh, terlalu banyak yang menderita akibat ini,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken saat berkunjung ke India Jumat kemarin, tanggal 10 November 2023.
Antony Blinken menyatakan dia menyambut baik jeda kemanusiaan yang dilakukan selama 4 jam setiap harinya yang dilakukan Israel.
Hal itu diketahui diumumkan oleh Gedung Putih pada hari Kamis lalu, tanggal 9 November 2023.
Dilansir dari Reuters, namun, Blinken menegaskan kembali jika dukungan Amerika Serikat terhadap kampanye Israel untuk memastikan Gaza tidak lagi digunakan oleh mereka sebagai platform untuk meluncurkan terorisme.
Sementara itu, Presiden Israel, Immanuel Macron, dalam wawancara terbarunya di Jumat malam menyatakan Israel harus berhenti membom Gaza dan membunuh warga sipil.
Baca: ABB Electrification Hadirkan Teknologi Canggih yang Mengecas Kendaraan Listrik saat Bergerak
“Prancis jelas-jelas mengutuk teroris Hamas, namun, mengakui Israel memiliki hak untuk melindungi diri mereka sendiri,” ujarnya.
Macron menekankan Prancis mendesak Israel untuk menghentikan pemboman ini.
Di sisi lain, sebagai tanggapan, PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan para pemimpin dunia harusnya mengutuk Hamas dan bukan Israel.
Baca: Geely Memiliki Kendali! Aston Martin Kini Ditaklukkan oleh Raksasa Asal Tiongkok
“Kejahatan yang dilakukan Hamas hari ini di Gaza akan dilakukan besok di Paris, New York dan di kota manapun yang ada di dunia,” sebutnya.
Israel menyampaikan bahwa militan Hamas akan memanfaatkan gencatan senjata untuk berkumpul kembali jika ada gencatan senjata. (*/Mey)