Internasional, gemasulawesi – Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dilakukan di Istana Elysee, Emmanuel Macron yang merupakan presiden Prancis menyatakan tidak ada pembenaran apapun atas agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Emmanuel Macron juga menyebutkan jika gencatan senjata yang diserukan oleh berbagai pihak akan menguntungkan Israel.
Meskipun Emmanuel Macron mengakui hak Israel untuk melindungi diri sendiri dan warga negara mereka, Prancis tetap mendesak negara Benjamin Netanyahu ini untuk menghentikan perang sesegera mungkin.
Namun, Presiden Prancis tersebut juga menekankan jika Prancis tidak membenarkan tindakan teroris Hamas dan juga mengutuknya,
Diketahui jika banyak negara-negara Barat sepertti Prancis, Israel, Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara barat lainnya yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris seperti halnya Al-Qaeda.
Ketika pewawancara bertanya apakah dia ingin para pemimpin lain termasuk Amerika Serikat dan Inggris ikut serta dalam seruannya untuk melakukan gencatan senjata, Emmanuel Macron mengakui dia mengharapkan mereka akan melakukannya.
Baca: ABB Electrification Hadirkan Teknologi Canggih yang Mengecas Kendaraan Listrik saat Bergerak
Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran militer sesuai dengan hukum internasional dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi korban sipil.
“Seperti mengeluarkan peringatan sebelum serangan dan menyerukan masyarakat untuk mengungsi,” kata perwakilan mereka.
Dikutip dari Reuters, berbicara sehari setelah konferensi bantuan kemanusiaan di Paris mengenai perang di Gaza, Macron mengungkapkan kesimpulan yang jelas dari semua pemerintah dan lembaga yang hadir dalam pertemuan itu adalah tidak ada solusi lain selain jeda kemanusiaan menuju perdamaian gencatan senjata yang akan memungkinkan untuk melindungi semua warga sipil yang tidak ada hubungannya dengan teroris.
Baca: Geely Memiliki Kendali! Aston Martin Kini Ditaklukkan oleh Raksasa Asal Tiongkok
“Bayi-bayi ini, para wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti,” tegasnya.
Saat membahas Gaza, Emmanuel Macron menyampaikan Prancis dengan jelas mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang akhirnya memicu perang.
“Kelompok bersenjata Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 oranag lainnya dalam serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilancarkan hari itu,” tukasnya.
Namun, Macron menyatakan dia tidak setuju bahwa cara terbaik bagi Israel untuk melindungi dirinya sendiri adalah dengan melakukan pemboman besar-besaran di Gaza.
“Hal itu akan menciptakan kebencian dan perasaan buruk di wilayah tersebut yang akan memperpanjang konflik,” tandasnya. (*/Mey)