Akui Hak untuk Lindungi Diri Sendiri, Emmanuel Macron Serukan Penjajah Israel Berhenti Membunuh Perempuan dan Bayi di Palestina

<p>Ket. Foto : Emmanuel Macron Menyerukan Israel Berhenti Membunuh Perempuan dan Bayi di Palestina<br />
(Foto/X/@IATeam__/@EmmanuelMacron)</p>
Ket. Foto : Emmanuel Macron Menyerukan Israel Berhenti Membunuh Perempuan dan Bayi di Palestina (Foto/X/@IATeam__/@EmmanuelMacron)

Internasional, gemasulawesi – Dalam sebuah wawancara eksklusif yang dilakukan di Istana Elysee, Emmanuel Macron yang merupakan presiden Prancis menyatakan tidak ada pembenaran apapun atas agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Emmanuel Macron juga menyebutkan jika gencatan senjata yang diserukan oleh berbagai pihak akan menguntungkan Israel.

Meskipun Emmanuel Macron mengakui hak Israel untuk melindungi diri sendiri dan warga negara mereka, Prancis tetap mendesak negara Benjamin Netanyahu ini untuk menghentikan perang sesegera mungkin.

Baca: Dewan Keamanan PBB Gagal Lagi Keluarkan Resolusi, Berikut Ini 4 Faktor yang Hambat Upaya Damai Penjajah Israel dan Palestina

Namun, Presiden Prancis tersebut juga menekankan jika Prancis tidak membenarkan tindakan teroris Hamas dan juga mengutuknya,

Diketahui jika banyak negara-negara Barat sepertti Prancis, Israel, Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara barat lainnya yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris seperti halnya Al-Qaeda.

Ketika pewawancara bertanya apakah dia ingin para pemimpin lain termasuk Amerika Serikat dan Inggris ikut serta dalam seruannya untuk melakukan gencatan senjata, Emmanuel Macron mengakui dia mengharapkan mereka akan melakukannya.

Baca: ABB Electrification Hadirkan Teknologi Canggih yang Mengecas Kendaraan Listrik saat Bergerak 

Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran militer sesuai dengan hukum internasional dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi korban sipil.

“Seperti mengeluarkan peringatan sebelum serangan dan menyerukan masyarakat untuk mengungsi,” kata perwakilan mereka.

Dikutip dari Reuters, berbicara sehari setelah konferensi bantuan kemanusiaan di Paris mengenai perang di Gaza, Macron mengungkapkan kesimpulan yang jelas dari semua pemerintah dan lembaga yang hadir dalam pertemuan itu adalah tidak ada solusi lain selain jeda kemanusiaan menuju perdamaian gencatan senjata yang akan memungkinkan untuk melindungi semua warga sipil yang tidak ada hubungannya dengan teroris.

Baca: Geely Memiliki Kendali! Aston Martin Kini Ditaklukkan oleh Raksasa Asal Tiongkok

“Bayi-bayi ini, para wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti,” tegasnya.

Saat membahas Gaza, Emmanuel Macron menyampaikan Prancis dengan jelas mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang akhirnya memicu perang.

“Kelompok bersenjata Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 oranag lainnya dalam serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilancarkan hari itu,” tukasnya.

Baca: Proyek Titan Tercoreng: Mantan Pekerja Apple Tersangka Utama dalam Skandal Pencurian Teknologi Kendaraan Otonom

Namun, Macron menyatakan dia tidak setuju bahwa cara terbaik bagi Israel untuk melindungi dirinya sendiri adalah dengan melakukan pemboman besar-besaran di Gaza.

“Hal itu akan menciptakan kebencian dan perasaan buruk di wilayah tersebut yang akan memperpanjang konflik,” tandasnya. (*/Mey)

 

 

 

 

 

 

...

Artikel Terkait

wave

Dewan Keamanan PBB Gagal Lagi Keluarkan Resolusi, Berikut Ini 4 Faktor yang Hambat Upaya Damai Penjajah Israel dan Palestina

Berikut ini 4 faktor penghambat upaya damai antara penjajah Israel dan Palestina yang masih berperang hingga sekarang.

ABB Electrification Hadirkan Teknologi Canggih yang Mengecas Kendaraan Listrik saat Bergerak

ABB Electrification telah menciptakan konsep yang luar biasa: jalanan yang mampu mengisi daya kendaraan listrik secara otomatis ketika kendaraan tersebut melaju

Geely Memiliki Kendali! Aston Martin Kini Ditaklukkan oleh Raksasa Asal Tiongkok

Internasional, gemasulawesi &#8211; Di dunia otomotif, terjadi pergeseran besar saat Geely merebut tahta sebagai pemegang saham terkemuka ketiga di Aston Martin. Geely Holding, grup perusahaan yang berbasis di Zhejiang, memberikan kabar menarik dengan mengumumkan peningkatan kepemilikan saham mereka di Aston Martin. Baca Juga : Proyek Titan Tercoreng: Mantan Pekerja Apple Tersangka Utama dalam Skandal Pencurian Teknologi Kendaraan [&hellip;]

Proyek Titan Tercoreng: Mantan Pekerja Apple Tersangka Utama dalam Skandal Pencurian Teknologi Kendaraan Otonom

Wang, yang dikenal sebagai salah satu dari ribuan pakar dan insinyur mobil yang direkrut untuk Proyek Titan oleh Apple, ternyata terlibat dalam aksi kriminal yang mengejutkan ini.

Penjualan Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid Ditangguhkan, Nasib Pelanggan Terhimpit

penjualan Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid rakitan Jepang telah dihentikan secara mendadak.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;