gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Proyek Titan Tercoreng: Mantan Pekerja Apple Tersangka Utama dalam Skandal Pencurian Teknologi Kendaraan Otonom
Internasional, gemasulawesi – Mantan pekerja Apple, Weibao Wang, kini menjadi tersangka utama dalam kasus yang mengejutkan ini, di mana ia dituduh melakukan serangkaian tindakan kriminal mencuri rahasia terkait mobil listrik yang sedang dikembangkan perusahaan berlogo Apel tersebut.
Pengadilan Distrik di San Francisco, Amerika Serikat, telah menggulirkan kasus yang mengejutkan melibatkan seorang mantan pekerja Apple.
Baca Juga : Penjualan Toyota Raize Hybrid dan Daihatsu Rocky Hybrid Ditangguhkan, Nasib Pelanggan Terhimpit
Weibao Wang, nama yang kini melambung tinggi di dunia kejahatan teknologi, menjadi sorotan sebagai pekerja Apple ketiga yang terjerat dalam tindakan serupa.
Kasus terkini mengungkap serangkaian tindakan kejahatan yang mencengangkan, meliputi pencurian teknologi canggih, percobaan mencuri kode sumber sistem otonomi, dan bahkan upaya untuk menguasai sistem pelacakan, sistem perencanaan perilaku, serta rancangan sistem perangkat keras yang sangat bernilai dan dijaga ketat oleh Apple.
Wang, yang dikenal sebagai salah satu dari ribuan pakar dan insinyur mobil yang direkrut untuk Proyek Titan oleh Apple, ternyata terlibat dalam aksi kriminal yang mengejutkan ini.
Baca Juga : Toyota Raize, si Kompak dan Elegan dalam Armada Polisi Jepang
Proyek Titan sendiri adalah proyek rahasia yang dimulai pada 2014, berfokus pada pengembangan kendaraan listrik otonom yang revolusioner.
Wang, dengan posisinya di Tim Anotasi, memiliki akses eksklusif ke database yang berisi informasi rahasia mengenai Proyek Titan selama periode setahun lamanya.
Baca Juga : Kecelakaan Mengancam, Yamaha Recall R25 dan MT-25 di Malaysia, Indonesia Bagaimana?
Pada masa-masa terakhir Weibao Wang bekerja di Proyek Titan, proyek mobil Apple tengah menghadapi dinamika internal dan kepemimpinan yang rumit.
Meskipun demikian, pengembangan proyek ini diyakini tetap berjalan. Pada periode empat bulan terakhir kerjanya, Wang telah terikat kontrak dengan sebuah anak perusahaan teknologi kendaraan otonom asal China yang beroperasi di Amerika Serikat.
Baca Juga : Swedia Membangun ‘Jalur Pintar' yang Mengisi Ulang Baterai Mobil Listrik Saat Melintas
Ironisnya, saat bekerja di perusahaan ini lah Wang dituduh terlibat dalam pencurian sejumlah besar data sensitif milik Apple.
Pada Juni 2018, petugas dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat melakukan penggeledahan di rumah Wang dan menemukan jumlah yang signifikan dari data rahasia dan aset milik Apple.
Baca Juga : Melihat Koleksi Mobil Kate Middleton: Cerminan Kepribadian Terhormat dan Dapat Diandalkan
Namun, pada saat itu Wang tidak ditahan dan diperbolehkan untuk meninggalkan negara tersebut.
Tanpa ragu, Wang memanfaatkan kesempatan tersebut dan langsung pulang ke China melalui penerbangan pertama yang tersedia menuju Guangzhou, mengejar kesempatan untuk menghindari tindakan hukum yang lebih serius.
Jika Wang diekstradisi dari Cina dan dinyatakan bersalah atas tuduhan-tuduhan yang dihadapinya, ia menghadapi ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun untuk setiap tuduhan tersebut, ditambah denda sebesar $250 ribu untuk setiap tuduhan.
Namun, mengingat posisinya sebagai eksekutif di Jidu, sebuah perusahaan mobil listrik patungan antara Baidu dan Geely, kemungkinan ekstradisi Wang dapat dianggap sangat tidak mungkin.
Di Jidu, Wang memiliki tanggung jawab atas Departemen Teknologi Otonom dan telah berperan dalam peluncuran mobil listrik Robo 01 dan Robo 02.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai chief technology officer untuk Neolix, perusahaan teknologi swakemudi asal China, setelah meninggalkan Amerika Serikat.
Kehadiran Wang sebagai seorang eksekutif di Jidu dan perannya dalam mengembangkan teknologi otonom di perusahaan ini menunjukkan bahwa dia terus aktif dalam industri mobil listrik di China.
Meskipun tuduhan-tuduhan terhadapnya masih berlaku di Amerika Serikat, faktor-faktor seperti posisinya yang penting di perusahaan besar dan iklim politik yang kompleks dapat mempengaruhi kemungkinan ekstradisi atau penuntutan lebih lanjut terhadapnya. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News