Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Lokasi pembangunan kantor DPD PDI-P Provinsi Sulawesi Tengah Sulteng, tersegel.
Nampak, pada baliho pengumuman penyegelan tertulis pembangunan kantor DPD PDI-P Sulawesi Tengah dihentikan.
Penyegelan serta penghentian pembangunan kantor itu, disebabkan belumnya atau tidak melaksanakan kewajibannya kepada pihak pelaksana.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPD PDI-P Sulawesi Tengah terkait penyegelan itu.
Ketua DPD PDI-P Sulawesi Tengah, Muharram Nurdin yang dikonfirmasi via telpon Senin 29 Juni 2020, tidak dapat dihubungi. Dan via pesan whatsapp belum mendapat balasan.
Diketahui, DPD PDI-P Sulawesi Tengah memulai pembangunan kantor baru di Jalan Ogomojolo Kelurahan Nunu, Kota Palu, pada 28 November 2020. Pembangunan kantor satu lantai itu menelan biaya Rp1,8 miliar.
Peletakan batu pertama dilakukan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulteng H Muharram Nurdin beserta sejumlah pengurus.
Ia melanjutkan, kantor partai merupakan infrastruktur penting organisasi partai dalam menata aktivitas kepartaian. Maka, DPP Partai mewajibkan semua tingkatan harus memiliki kantor permanen.
Kantor DPD PDI-P Sulteng kata dia, dibangun dari hasil gotong royong seluruh kader dan partisipasi para simpatisan partai.
Menurut Wakil Ketua DPRD Sulteng itu, kantor menampilkan ornamen empat pilar di depan sebagai simbol empat konsensus bernegara bangunan kebangsaan menjadi kokoh dan tiga ruangan besar sebagai simbol ajaran Trisakti Bung Karno.
Dalam tiga ruang besar itu akan diolah bagaimana berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Ia menambahkan, arsitektur Kantor DPD PDI-P Provinsi Sulteng akan menampilkan ornamen empat pilar di bagian depan.
Hal ini sebagai simbol empat pilar kebangsaan sebagai konsensus bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Sementara, pada bagian dalam kantor akan memiliki tiga ruang utama, sebagai simbol ajaran Trisakti Bung Karno, yakni Berdaulat dalam Bidang Politik, Berdikari Ekonomi dan Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan.
Dalam tiga ruangan utama itulah digunakan untuk membahas hal-hal besar seperti ajaran Trisakti Bung Karno, terutama yang terkait dengan kepentingan masyarakat Sulteng.
Laporan: Tim Gemasulawesi