Berita parigi moutong, gemasulawesi– Banjir yang melanda beberapa wilayah Parigi Moutong, membawa kerugian materil hingga mencapai 5 Miliar Rupiah.
“Estimasi kerugian materil, berdasarkan hasil penelusuran data lapangan dari 13 desa terdampak banjir,” ungkap Kalak BPBD Parigi Moutong Aziz Tombolotutu, di Posko BPBD, Jumat 17 Juli 2020.
Kerugian materil akibat banjir di beberapa wilayah Parigi Moutong. Yaitu, 61 rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, lima rumah rusak ringan, 22 rumah hanyut terseret banjir dan 42 rumah terancam hanyut.
Selain itu, 155 rumah terendam, termasuk sarana dan prasarana umum lainnya ikut rusak. Contohnya, jembatan penghubung desa, tower, bangunan tempat pelelangan ikan dan Jalan Trans Sulawesi.
“Parigi Moutong membuka akses untuk para dermawan agar turut membantu meringankan beban warga terdampak bencana akibat banjir,” tuturnya.
Baca Juga: Korban Tewas Penikaman di Desa Sienjo Parimo Bertambah
Hingga saat ini, tercatat 3.091 warga Parigi Moutong terdampak banjir yang melanda wilayah Parigi dan sekitarnya.
Banjir juga memaksa sedikitnya 1.412 jiwa atau 412 kepala keluarga (KK) mengungsi. Pada situasi tanggap darurat, warga membutuhkan bahan makanan, pasokan air bersih, perlengkapan bayi dan perlengkapan tidur, termasuk tenda.
“Sementara ini, kami menampung warga di posko pengungsian. Khususnya, mereka yang bermukim di bantaran sungai. Hal itu guna mengantisipasi hal-hal buruk terjadi,” jelasnya.
Ia melanjutkan, pemerintah tidak menginginkan kondisi buruk terjadi. Karena ancaman banjir tidak bisa diprediksi. Sehingga, pihaknya hanya bisa mengantisipasi.
Banjir Terjang Tiga Kecamatan dan 13 Desa Parigi Moutong
Berdasarkan data sementara yang dirilis BPBD Parigi Moutong, banjir telah menerjang tiga kecamatan dan 13 desa.
Tiga kecamatan yang dilanda banjir adalah Kecamatan Parigi Selatan, Parigi, dan Parigi Barat. Banjir yang terjadi selama kurun waktu 10-14 Juli 2020.
Sebanyak 889 kepala keluarga (KK) atau 3.091 jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan.
Banjir itu juga menyebabkan 22 rumah hanyut, 61 rusak berat, 3 rusak sedang dan 5 rusak ringan.
Selain itu, 42 unit rumah terancam hanyut karena jarak rumah dari bibir sungai sangat rawan.
Selain itu, jembatan Trans Sulawesi Jalur II di Desa Olaya, Kecamatan Parigi. Dua jembatan lainnya yang semuanya terletak di Kecamatan Parigi Barat juga mengalami kerusakan, yaitu jembatan penghubung desa di Desa Air Panas, serta jembatan penghubung desa di Desa Baliara.
Laporan: Muhammad Rafii