MotoGP, gemasulawesi – Hampir selama setengah tahun terakhir, ada spekulasi bahwa Marc Marquez bisa kehilangan kesabaran di HRC (Honda Racing Corporation).
Tetapi apabila dia mengakhiri kontrak dengan HRC-nya pada tahun 2024, sejauh ini dari jajak pendapat tidak ada tim pabrikan lawan yang tertarik mempekerjakannya.
Meskipun Marc Marquez berani mengambil risiko dan punya keterampilan mengemudi yang tak terbantahkan.
Baca: Marc Marquez: Legenda MotoGP di Tahun 2023, Siap Melaju ke Kejayaan Baru.
Di musim pembuka 2023 ini, dia terkena insiden serius yang membuatnya juga mengalami cedera tangan dan mengharuskannya absen di seri Argentina serta Amerika.
Pembalap bintang Repsol Honda itu setidaknya akan terpaut 70 poin dari pemimpin kejuaraan, jika dia kembali tampil di GP Spanyol di Jerez (pada 28 – 30 Mei) dan mungkin harus melepaskan semua peluang gelar.
Sebab melihat bagaimana kondisi Honda RC213V, serta tentunya berutang banyak kepada mantan bintang Suzuki Joan Mir dan Alex Rins.
Baca: Marc Marquez Kepikiran Pensiun Dini, Alex Marquez Yakinkan Agar Tidak Melakukannya
Ketidak-mampuan para insinyur HRC dalam membangun sepeda motor pemenang, setelah empat tahun memicu spekulasi lebih lanjut tentang masa depan dari Marc Marquez.
Meskipun dia sempat membantah pada tes Sepang di bulan Februari lalu, jika dia belum mau memikirkan tentang masa depannya.
Tapi juga pada tes Valencia November 2022, Marquez secara blak-blakan menyatakan bahwa prototipe Honda 2023 ini bukanlah motor pemenang untuk memperebutkan gelar.
Baca: Marc Marquez Nyaman di Tim Repsol Honda
Dari laporan Speedweek terbaru, mengungkapkan jika para manajer tim yang bersaing dan tidak ada yang tertarik Marc Marquez dengan tangan terbuka.
Seperti halnya Gigi Dall’Igna, yang merupakan General Manager Ducati ketika ditanyai soal Marquez hanya memberikan senyuman yang penuh arti.
The Reds dari Borgo Panigale, sudah memiliki Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Jorge Martin.
Baca: GASGAS Tidak Dianggap Sebagai ‘Pabrikan Baru’, Kenapa?
Serta Ducati telah berada di posisi yang cemerlang untuk masa depan, dan pemenang Argentina Marco Bezzecchi juga bakal mendapatkan tempat di pabrikan Ducati yang sebenarnya, misalnya di Pramac.
Kemudian Massimo Rivola selaku direktur balapan Aprilia, juga tidak tertarik untuk mengontrak pembalap superstar dari Cervera itu.
“Menyewa Marc Marquez bukan gaya saya. Kami punya kontrak bersama 4 pembalap hingga akhir 2024 dan Aprilia begitu percaya dengan mereka. Serta juga perlu memperhitungkan anggaran” kata Rivola.
Baca: Joan Mir Raih Juara Dunia MotoGP 2020
Pabrikan rival dari Jepang, yaitu Yamaha juga tidak tertarik dengan Marc Marquez
“Saya tidak melihat tempat untuk Marc di Yamaha” kata Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing.
Sebab Yamaha saat ini hanya menyediakan 2 motor saja di MotoGP, dimana telah terisi oleh runner-up kejuaraan dunia musim lalu.
Yakni Fabio Quartararo yang menjadi pembalap tetap (kontrak hingga akhir 2024) dan Franco Morbidelli, serta juga Toprak Razgatlioglu yang dimungkinkan untuk slot kedua.
Stefan Pierer, CEO Pierer Mobility AG dengan merek KTM, GASGAS dan Husqvarna, juga tidak tertarik dengan Marc Marquez, meski punya berhubungan dengan Red Bull.
“Kalau dia kalah, kesalahan dilimpahkan ke sepeda motor saya,” sadar pengusaha asal Austria itu.
Kemungkinan di musim mendatang Marc Marquez hanya punya dua opsi, bakal tetap menjalani tahun terakhir dari kontrak empat tahunnya.
Yang menghasilkan sekitar 15 juta per musim, atau dia meminta Honda untuk mengakhiri kontrak lebih awal.
Tapi mengingat kurangnya tawaran dari tim pabrikan lain, mungkin dia harus mengambil cuti lumayan panjang, setidaknya selama setahun.
“Bila Anda melihat posisi Ducati, Yamaha, Aprilia, dan seterusnya, tim pabrikan ini akan kehilangan segalanya dan tidak ada untungnya,” kata prinsipal tim MotoGP.
Sebab Marc Marquez merupakan juara dunia 6 kali di MotoGP, jika dia pindah ke pabrikan lainnya berpotensi akan menimbulkan keresahan para pembalap.
Serta juga bakal menjadikan kacau dalam dinamika. Disebutkan juga termasuk KTM tidak akan bisa memanfaatkan Marc Marquez.
Jika Ducati masih sedikit berminat, Marc Marquez mungkin bisa mendapat satu tempat disana.
Tapi adanya Francesco Bagnaia pun sudah bisa mengakhiri paceklik gelar Ducati selama 15 tahun di musim 2022 lalu.
Situasi juga menyakitkan, adik laki-laki Marc sudah mendahuluinya di Ducati. (*/Anisa)