Lawan Flu Burung, Inilah Saran Profesor IPB untuk Peternak

waktu baca 2 menit
Ket. Vaksinasi AI pada ayam menjadi jalan wajib hindarkan diri dari AI (foto/ITP)

Kupas Tuntas, gemasulawesi – Prof I Wayan Teguh, Professor Bidang Ilmu Penyakit Hewan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), Institut Pertanian Bogor (IPB University) mengatakan bisa dikendalikan. 

Hingga sekarang, Virus atau sering disebut juga influenza (AI) menjadi ancaman global karena potensinya untuk mengalami mutasi yang lebih parah.

Prof Wayan menyebutkan, kondisi pada ternak unggas secara umum sudah terkendali.

Baca Juga : Diduga Virus Cacar Monyet Menular Lewat Hubungan Seks Sesama Jenis

“Vaksinasi secara rutin sebenarnya sudah rutin dilakukan pada ternak di peternakan pembibitan dan peternakan petelur komersial, “ sebutnya.

Jauh berbeda dengan yang terjadi di peternakan , dimana tidak semua menerapkan vaksinasi .

Seperti yang terjadi di Kalimantan Selatan, terutama pada peternakan yang belum divaksin.

Baca Juga : Mengerikan! Jepang Dilanda Serangan Flu Burung, Jutaan Ayam dan Bebek Dimusnahkan

“Kemungkinan, virus tipe H5N1, yang diduga berasal dari subklade yang belum teridentifikasi pasti,” ungkapnya.

Seperti diketahui, penularan umumnya terjadi melalui kontak langsung antara unggas sakit dengan unggas sehat, atau melalui manusia, dan sarana produksi ternak yang telah terkontaminasi.

Baca Juga : Flu Burung Kembali Muncul, Ini Dia Cara Terbaik untuk Melindungi Diri dan Keluarga

Langkah pencegahan sebenarnya bisa dilakukan peternak dengan menerapkan biosekuriti yang ketat yaitu isolasi, mencuci kandang dan desinfeksi, hingga vaksinasi dengan vaksin AI H5N1 yang terdaftar.

“Jenis vaksin yang digunakan disesuaikan dengan tipe unggasnya, “ ungkapnya.

Prof Wayan menjelaskan, vaksin AI subtipe H5N1 clade 2.3.2 dapat diberikan kepada itik, sedangkan vaksin clade 2.1.3 cocok untuk petelur.

Selain itu, vaksin clade 2.3.2 atau kombinasi antara clade 2.1.3 dan clade 2.3.2.

Namun Prof Wayan menekankan bahwa sangat cepat bermutasi, karena itu khasiat vaksin yang ada harus terus dilihat.

“Apakah masih efektif terhadap virus challenge lapang,” ujarnya.

Peternak juga harus mendapatkan pendampingan dalam melaksanakan program vaksinasi AI 3 Tepat, yaitu Tepat Sasaran, Tepat Waktu, dan Tepat Teknik Vaksinasi. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.