Kupas Tuntas, gemasulawesi – Dibangun dengan teliti dan penuh kasih sayang, Flora Wisata San Terra memadukan esensi seni arsitektur Korea dan Belanda ke dalam replika bangunan artistik yang benar-benar unik dan memikat hati.
Setiap sudut dari Flora Wisata San Terra memancarkan nuansa seperti Anda sedang berada di dua benua yang berbeda pada saat yang bersamaan.
Tidak hanya sekadar replika bangunan yang menakjubkan, setiap elemen di Flora Wisata San Terra dirancang dengan kecermatan demi menciptakan pengalaman visual yang instagramable.
Pohon-pohon rindang, lanskap indah dan paduan warna yang memikat mata, semuanya menjadi bagian dari daya tarik luar biasa dari tempat ini.
Tidak heran jika setiap sudut taman ini adalah potensi latar terbaik untuk momen berfoto yang tak terlupakan.
Namun, pengalaman di San Terra tak berhenti di sini.
Baca juga: Goa Pinus: Wisata Ajaib yang Menggabungkan Keindahan Alam dan Keunikan Hutan Pinus di Batu
Mereka menghadirkan kesempatan langka untuk berdandan layaknya orang Korea dengan menyewa hanbok, pakaian tradisional Korea yang memesona.
Dengan biaya tambahan sekitar Rp 30.000 hingga Rp 50.000, Anda dapat merasakan sensasi menjadi bagian dari budaya yang jauh berbeda.
Hanbok bukan hanya pakaian, melainkan jendela ke dalam sejarah dan warisan Korea yang kaya.
Baca juga: Serpihan Surga di Sumedang, Wisata Curug Cipongkor Sajikan Keindahan Alam yang Masih Sangat Asri
Tidak hanya mengandalkan keindahannya saja, San Terra juga memberikan fasilitas lengkap untuk kenyamanan pengunjung.
Setelah berkeliling dan berfoto sepuas hati, Anda dapat mampir ke kafe yang disediakan di dalam area wisata.
Nikmati secangkir kopi atau camilan ringan sembari meresapi suasana alami yang menenangkan.
Dan jangan khawatir tentang parkir, musholla, trampolin untuk si kecil, dan fasilitas toilet yang lengkap, semuanya telah dipikirkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Dalam perjalanan menuju Flora Wisata San Terra, Anda bukan hanya akan menemukan diri Anda berada di antara bunga-bunga yang memukau, tetapi juga merasakan sentuhan budaya dua negara yang begitu berbeda.
Melangkah di tengah replika bangunan bergaya Korea dan Belanda, Anda akan merasakan bahwa waktu dan ruang menjadi relatif.
Ini adalah pengalaman yang mengajak Anda menjelajahi keindahan alami dan estetika budaya tanpa harus meninggalkan seberkas tanah yang kaya dan subur. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News
