Kupas Tuntas, gemasulawesi – Sebuah film Dr. Strangelove: Or How I Learned To Stop Worrying And Love The Bomb, atau dikenal sebagai Dokter Strangelove adalah salah satu karya ikonik dalam dunia perfilman.
Film Dr. Strangelove: Or How I Learned To Stop Worrying And Love The Bomb ini merupakan perpaduan antara komedi hitam dan kritik sosial yang tajam.
Disutradarai oleh legenda sinema, Stanley Kubrick dan dibintangi oleh Peter Sellers, George C. Scott, Sterling Hayden dan Slim Pickens, film Dr. Strangelove menghadirkan sebuah kisah yang mengangkat isu paling menakutkan pada masanya yaitu perang nuklir dan akhir dunia.
Film Dr. Strangelove memulai ceritanya dengan tingkat ketegangan puncak saat Perang Dingin sedang memanas antara Amerika Serikat dan Rusia.
Di tengah situasi ini, seorang Jenderal Angkatan Udara USAF yang gila yaitu Brigadir Jenderal Jack D. Ripper diperankan oleh Sterling Hayden memerintahkan serangan nuklir ke Rusia tanpa alasan yang jelas.
Keputusan ini mengirimkan pesawat pengebom B-52 bersenjata nuklir ke langit dan menjatuhkan bom nuklir di Rusia.
Krisis pun pecah dan Presiden Amerika Serikat bernama Merkin Muffley diperankan oleh Peter Sellers bersama dengan para pemimpin militer dan diplomat, berusaha dengan putus asa untuk menghentikan bencana yang sedang terjadi.
Namun, ada satu permasalahan yaitu bom nuklir tersebut tidak dapat dibatalkan.
Satu-satunya solusi adalah menghubungi Duta Besar Rusia untuk menjelaskan situasi ini kepada pemerintah Rusia.
Film Dr. Strangelove ini mencapai puncak ketika Presiden Muffley bertemu dengan seorang ilmuwan gila bernama Dr. Strangelove juga diperankan oleh Peter Sellers mantan ilmuwan Nazi dengan kursi roda yang aneh.
Film Dr. Strangelove memberikan pandangan uniknya tentang senjata nuklir dan senjata kiamat yang dimiliki Rusia sebagai tindakan balasan.
Namun, ketegangan semakin meningkat ketika satu pesawat pengebom B-52, yang dikomandoi oleh Mayor “King” Kong diperankan oleh Slim Pickens terus menuju Rusia.
Pesawat ini telah rusak dan pilotnya menyadari bahwa mereka tidak akan bisa pulang lagi.
Akhirnya, mereka menjatuhkan bom nuklir di wilayah Rusia, memicu reaksi berantai yang akan menghancurkan dunia.
Film Dr. Strangelove merupakan sebuah kritik sosial yang tajam terhadap kegilaan perang nuklir dan kebijakan militer.
Film Dr. Strangelove ini juga menyoroti ketidaksenjangan antara ketakutan akan kiamat nuklir dan kemungkinan pemicuannya oleh kesalahan manusia.
Dalam film Dr. Strangelove ini, ketidaksengajaan dan kebodohan menjadi faktor kunci dalam menggiring duniav ke ambang kehancuran. (*/CAM)