Menlu : WHO Ingatkan Akses dan Distribusi Vaksin Tidak Merata

<p>Foto: Illustrasi akses dan distribusi vaksin covid19.</p>
Foto: Illustrasi akses dan distribusi vaksin covid19.

Gemasulawesi– Menlu Retno Marsudi mengatakan Dirjen WHO telah mengingatkan akses dan distribusi vaksin tidak merata akan menciptakan perbedaan ekstrem dalam tingkat kelangsungan hidup dari covid19 dan pemulihan ekonomi.

“Laporan terbaru The Economist Intelligence Unit menyebutkan lambatnya vaksinasi global bakal menggerus produk domestik bruto atau gross domestic product (GDP) global sebesar USD 2,3 triliun pada 2022-2025,” ungkap Retno, dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 2 September 2021.

Menurut dia, 65,6 persen di antaranya terjadi di negara berkembang dan 73 persen terjadi di kawasan Asia Pasifik.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid19 untuk Pelaku Perjalanan, Ini Kata WHO

Menyikapi akses dan distribusi vaksin tidak merata itu, pekan lalu pemimpin Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), World Bank, WHO, dan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) telah mengeluarkan pernyataan bersama, meminta negara-negara memenuhi komitmen berbagi dosis vaksin.

“Dan menghapus restriksi ekspor dan hambatan perdagangan terkait bahan produksi vaksin,” kata Retno.

Pemerintah Indonesia pun saat ini kata dia, terus berupaya mempercepat laju vaksinasi nasional. Per 31 Agustus 2021 RI telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis vaksin covid19.

Kecepatan itu menempatkan Indonesia pada peringkat ke-7 negara dengan jumlah vaksinasi terbesar di dunia.

Dengan jumlah penduduk yang besar, kata Retno, pemerintah bakal terus mengakselerasi vaksinasi. Oleh karenanya, dia meminta masyarakat mendukung program ini.

“Vaksin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan akan menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk terus dapat menurunkan angka penyebaran virus,” kata dia.

Dia mengatakan, program vaksinasi covid19 terus dilakukan oleh berbagai negara di dunia.

“Saat ini setidaknya 140 negara telah memvaksinasi 10 persen warganya, termasuk Indonesia,” kata dia.

Baca juga: KPAI Minta Pemerintah Memvaksin Sedikitnya 70 Persen Populasi Sekolah

WHO target 10 persen populasi tervaksinasi akhir bulan ini

Menurut Retno, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menetapkan target vaksinasi global. Ditargetkan, 10 persen populasi tiap negara sudah divaksin pada akhir bulan ini.

Kemudian, 40 persen populasi tiap negara sudah divaksin pada akhir 2021, dan 70 persen populasi tiap negara pada pertengahan 2022.

Kendati demikian, kecepatan vaksinasi covid19 di tiap negara berbeda-beda. Masih terjadi ketimpangan besar antara negara dengan penduduk berpenghasilan tinggi dengan negara yang penduduknya berpenghasilan rendah.

“Menurut Global Dashboard for Vaksin Equity 57,34 persen penduduk high income countries sudah divaksin, jauh di atas 2,14 persen penduduk low income countries,” tutupnya. (***)

Baca juga: Pansus Covid-19 Usul Rapid Tes Gratis Merata di Parimo

...

Artikel Terkait

wave

Masa Jabatan 170 Kepala Daerah akan Berakhir Setahun Jelang Pemilihan Serentak 2024

Sebanyak 170 kepala daerah akan berakhir masa jabatan pada 2023 atau setahun jelang pemilihan kepala daerah serentak 27 November 2024.

Jelang Pemilihan Serentak 2024, 101 Kepala Daerah &#8220;Pensiun&#8221; 2022

Sebanyak 101 kepala daerah berakhir masa jabatannya atau pensiun 2022 atau dua tahun jelang pemilihan kepala daerah serentak 27 November 2024.

Menteri Sandiaga Uno: 85 Juta Jenis Pekerjaan Hilang, 97 Juta Pekerjaan Baru Lahir

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan, 85 juta jenis pekerjaan hilang. Namun, 97 juta jenis pekerjaan baru lahir.

Ketua Komisi II DPR: Biaya Pemilu Serentak 2024 Rp150 Triliun

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia memperkirakan biaya Pemilu serentak 2024 bisa mencapai Rp150 triliun, pemilu sangat mahal.

THE World University Rangkings 2020: Universitas Hasanuddin, Terbaik di Luar Pulau Jawa

Universitas Hasanuddin adalah satu-satunya perguruan tinggi terbaik di luar pulau Jawa, masuk dalam 14 perguruan terbaik di Indonesia.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;