Kupas Tuntas, Gemasulawesi – “The Godfather” adalah salah satu film yang tidak hanya menjadi karya seni dalam dunia perfilman tetapi juga mengukir jejak abadi dalam sejarah budaya populer.
“The Godfather” ini diklasifikasikan sebagai film klasik, karya ini berdasarkan novel yang ditulis oleh Mario Puzo dan disutradarai oleh Francis Ford Coppola.
“The Godfather” memulai kisahnya dengan berpusat pada keluarga mafia Italia-Amerika yang dipimpin oleh Don Vito Corleone, yang diperankan dengan megah oleh Marlon Brando.
Corleone adalah sosok pemimpin yang kuat dan dihormati dalam dunia kejahatan, dan film ini menggambarkan perjuangannya untuk menjaga kendali keluarganya di tengah lingkaran kekerasan dan pengkhianatan.
Salah satu aspek yang membuat “The Godfather” begitu istimewa adalah cara film ini menggambarkan transformasi karakter utamanya, Michael Corleone, yang diperankan oleh Al Pacino.
Awalnya, Michael adalah sosok yang enggan terlibat dalam dunia kejahatan keluarga, lebih memilih untuk menjauh.
Namun, melalui serangkaian peristiwa tragis dan konflik internal, ia terpaksa mengambil peran yang semakin besar dalam keluarga mafia.
Film “The Godfather” ini tidak hanya tentang kekerasan dan kejahatan, tetapi juga tentang konflik moral, pengkhianatan, dan harga yang harus dibayar ketika seseorang memilih jalan kegelapan.
Michael Corleone adalah karakter yang penuh kompleksitas, dan Al Pacino membawakannya dengan penuh emosi dan keteguhan.
“The Godfather” juga memperkenalkan istilah “Cosa Nostra” dan “Mafia” kepada penonton dunia, meskipun hal ini tidak diterima dengan baik oleh mafia sesungguhnya, yang mengancam pembuat film.
Namun, hal ini tidak menghentikan film ini menjadi salah satu karya terpenting dalam sejarah perfilman.
Dengan sinematografi yang luar biasa, skenario yang brilian, dan penampilan yang mendalam dari seluruh pemainnya, “The Godfather” adalah karya seni yang akan selalu dikenang.
Film ini memenangkan sejumlah Academy Awards, termasuk Best Picture, dan tetap menjadi film yang dinikmati dan dipelajari oleh generasi-generasi penonton baru. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News