Kupas Tuntas, gemasulawesi – Di dunia otomotif, ada sebuah nama yang menjadi ikonik dan mencuri hati jutaan orang, nama itu adalah Kijang Doyok, sebuah mobil yang memiliki aura misteri dan daya tarik tak terbantahkan.
Nama Kijang Doyok merujuk pada mobil yang sangat populer di Indonesia pada zamannya.
Baca Juga : Jeep Cherokee: Mengintip Lima Generasi Legendaris, dari Klasik hingga Ikonik
Dalam sejarahnya, Kijang, yang merupakan singkatan dari “Kerjasama Indonesia Jepang”, memiliki asal usul menarik.
Awalnya, konsep ini diperkenalkan oleh Jusuf Kalla, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia, dalam pertemuan dengan distributor Toyota pada tahun 1970-an.
Baca Juga : Ini Baru Kolektor Mobil! Iko Uwais Punya Kendaraan Klasik Langka yang Hanya Ada Satu di Indonesia
Namun, Kijang tidak berhenti hanya pada generasi pertamanya.
Setelah Kijang Buaya, mobil Toyota Kijang mengalami regenerasi.
Pada rentang tahun 1981 hingga 1986, muncul generasi kedua Kijang yang dikenal sebagai Kijang Doyok.
Baca Juga : Perpaduan Klasik dan Imut: Suzuki Carry Menawan Hati dalam Tampilan Mazda Jadul
Kijang ‘Doyok’ membawa perubahan signifikan dari pendahulunya.
Desainnya yang lebih baik terlihat pada grill bagian depan yang terlihat lebih rapi, serta penampilan pintu yang menyatu dengan bodi mobil.
Terinspirasi dari tokoh kartun yang tak terlupakan, Doyok, yang selalu menghiasi halaman-halaman koran Pos Kota dengan kelucuannya.
Baca Juga : Ini Dia Koleksi Mobil Rizky Febian yang Mewah dan Klasik, Siap Bikin Mata Melek
Siapa sangka, karakter yang diciptakan oleh sang maestro, mendiang Keliek Siswoyo, menjadi sumber inspirasi untuk menyematkan nama Doyok pada mobil ini.
Wajah Doyok yang unik dengan bibir yang mancung, menyerupai bodi depan mobil Kijang dengan begitu sempurna.
Kijang Doyok memiliki identitas kode KF20 yang menjadikannya semakin istimewa.
Baca Juga : Tertarik dengan Mobil Klasik? Cek Harga VW Combi yang Terjangkau
Jantungnya ditenagai oleh mesin 4K 1.300cc 4-silinder OHV yang menawarkan performa handal.
Transmisi manual 4-percepatan yang melengkapinya menjadikan setiap perjalanan dengan mobil ini penuh kegembiraan.
Ketika berada di puncak kejayaannya, mobil generasi kedua ini menjadi incaran banyak pembeli.
Seperti kilat, 100.000 unit mobil ini terjual dalam waktu singkat, hanya dalam lima tahun.
Tidaklah mengherankan jika Kijang ‘Doyok’ dijuluki sebagai mobil sejuta umat pada zamannya.
Sekarang, seiring berjalannya waktu, Kijang Doyok tetap memancarkan pesonanya yang tak tergantikan.
Namanya dan warisannya terus hidup dalam hati para penggemarnya, mengingatkan kita akan kebahagiaan dan keceriaan yang tersemat dalam tiap detik perjalanan dengan mobil yang penuh karakter ini. (*/YN)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News
