Nge-thrifting Dilarang Presiden, Netizen: Cobain Thrifting Deh Pak!

waktu baca 2 menit
Ket. Kegiatan thrifting yang kerap dilakukan masyarakat (Foto/Kemenparekraf)

Lifestyle, gemasulawesi – Presiden Jokowi telah melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas jual beli bekas (), karena merusak industri tekstil dalam negeri.

Netizen Indonesia pun langsung bereaksi keras dengan adanya larangan ini, terlebih disaat ada upaya pemerintah untuk menggulung usaha yang umum dilakukan UMKM di Indonesia dan digeluti milenial.

Linimasa pun banjir reaksi seputar ini, Twitter misalnya, meskipun tidak bertahan lama dalam tagar, namun cuitan masyarakat seputar ini pun cukup populer.

Baca Juga : Bahayanya Jamur, Virus dan Bakteri dari Pakaian Thrifting, Ini Kata Dokter

Netizen Indonesia @bakulansepatu bahkan sempat mencuit “Nyobain Pak Jokowi” yang berarti ingin agar pak Jokowi mencoba rasanya nge-.

Netizen lain @rumahnomor22 bahkan bereaksi lebih keras dengan mencuit “Egois, Rakyat enggak boleh beli bekas, BUMN boleh beli kereta bekas, kapal bekas . . Pesawat tempur bekas. Anjay lo,”.

Sedangkan @DonnyRus memberikan informasi bahwa pengusaha disana (sebagian besar dari China) menjualnya hanya Rp 4 juta, sampai sini dijual mencapai Rp 8 juta.

Baca Juga : Wali Kota Palu Upayakan Lahan Bekas Likuifaksi Dikelola Warga

“Gulung dulu tuh yang menikmati keuntungan besar, yang jual ecer mah keuntungan 1 bal enggak sampai Rp 1 juta,” tukasnya.

Sedangkan akun @mail1502 mencuit, menjadi upaya untuk menyelamatkan bumi sambil menyelipkan link toko dirinya.

Bahkan masyarakat Bandung pun sempat memberikan pandangannya, @Indrapuputon yang menceritakan jika isu kesehatan tentang jamur dan lainnya ada di bekas sudah sejak lama terjadi dan digoreng beberapa pihak.

“Ayeuna geus muncul deui, Cimol gede bage, angger weh rame (sekarang muncul lagi, tapi cimol dan gede bage tetap saja ramai),” cuitnya.

Baca Juga : The Panturas Ingin Duduk di DPR, Netizen Ramai Mendukung

Yang lainnya juga mencuit pernyataan Presiden Jokowi tidak urgent untuk masa sekarang.

bukan bahan pokok, yang bekas pun dipakai, penting harga terjangkau. Yang utama bagaimana kebutuhan pokok tersedia dan terjangkau harganya oleh masyarakat, “ seperti yang di cuit @HartonyWidjojo.

Mengenai usaha tekstil dalam negeri yang gulung tikar, @pineksoRoyi1 sempat membagikan jika usaha tersebut babak belur sejak 2019 dan disebabkan tekstil dari China.

“Ditambah kunonya teknologi serta tingginya upah buruh pabrik tekstil di Jabar,” tulisnya seraya menampilkan screenshot dari link berita.

Bahkan lainnya, @yanpanjie mencuit lebih keras dengan pernyataan kontradiktif Presiden saat memperbolehkan beras disaat panen raya.

“Mengganggu industri tekstil…menarik. Jadi beras saat panen raya gak mengganggu petani pak @jokowi ?, “ tuturnya. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.