Berita parigi moutong, gemasulawesi– Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga saat ini masih nihil terkonfirmasi positif virus corona.
Banyak pihak bersyukur di Parigi Moutong masih nihil dari virus corona yang sudah merenggut banyak nyawa di Indonesia.
Jubir Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Parimo, Irwan, SKM mengatakan semua pihak mempunyai peran yang sangat penting, menjaga Parigi Moutong nihil positif corona.
Baik itu petugas kesehatan, tim gugus serta semua pihak berperan sehingga sampai hari ini Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah masih nihil.
Kedepannya peran itu harus lebih ditingkatkan lagi. Mengingat Kabupaten Parigi merupakan wilayah dengan jalur lintasan transportasi antar kabupaten di Sulawesi Tengah. Dan sudah dikelilingi daerah terkonfirmasi positif virus corona.
Peranan tenaga kesehatan dari Tim Suveilans yang cukup aktif, juga menjadi salah satu penentu dalam pencegahan virus corona.
Petugas surveilans merupakan bagian dari petugas kesehatan yang bertugas untuk mengumpulkan data. Selanjutnya, data dianalisa menjadi informasi yang sangat bermanfaat untuk pencegahan virus corona.
Sehingga, dengan adanya informasi yang akurat terkait virus corona, proses pelacakan, pengawasan dan pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.
Tim tenaga kesehatan di Parigi Moutong Sulawesi Tengah, melakukan pengawasan hingga ke rumah-rumah warga. Terutama jika ada informasi tentang adanya OTG dan ODP virus corona.
Bagi yang dinyatakan sakit, baik ODP maupun PDP virus corona dilakukan perawatan dan pengobatan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit.
Selanjutnya, pengobatan dilakukan berdasarkan indikasi medis dan hasil diagnosa dokter.
ODP dan PDP virus corona langsung diambil sampel SWAB. Kemudian, langsung dikirim ke Labkesda Pemprov Sulteng, untuk segera mendapatkan kejelasan hasil uji laboratorium agar tindakan pencegahan dapat dilaksanakan sesegera mungkin.
Satu ODP Baru Asal Parigi Selatan
Selama ini, Parigi Moutong hanya ketambahan warga dengan status ODP dan PDP virus corona.
Perkembangan terakhir, Gugus Tugas Penanganan Virus Corona di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Selatan menyebut terdapat satu ODP baru.
“ODP baru virus corona itu berasal dari Kecamatan Parigi Selatan,” ungkap Jubir Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah Irwan,SKM.
Ia mengatakan, satu ODP virus corona baru memiliki riwayat perjalanan dari Kabupaten Morowali menuju Kota Palu.
Pasien berjenis kelamin laki-laki itu, mengeluhkan gejala medis demam 37,5 oC, pilek, sesak nafas, sakit kepala dan menggigil.
Saat ini, pasien ODP virus corona baru itu sedang menjalani isolasi mandiri. Untuk melewati protokol kesehatan selama 14 hari.
Dengan tambahan satu ODP, maka totalnya di Parigi Moutong mencapai tujuh orang.
Sedangkan data PDP tidak ada, dan telah dinyatakan sembuh berjumlah enam orang.
Ketambahan 10, Positif Corona Sulteng Jadi 111 Orang
Sementara itu, data terkini pandemi di Sulawesi Tengah, terkonfirmasi positif corona di Sulteng bertambah 10 orang per tanggal 14 Mei 2020 dengan total terinfeksi virus corona menjadi 111 orang.
Berdasarkan informasi dari website gugus tugas penanganan virus corona Dinas kesehatan Sulawesi tengah bertambah 10 orang tambahan terkonfirmasi positif virus corona Sulteng dengan rincian, 3 positif dari Kabupaten Banggai, 3 positif dari Kabupaten Morowali, 2 positif dari Toli-toli, 1 Kabupaten Morut dan 1 Kota Palu.
Dari terkonfirmasi positif kali tidak ada satupun berasal dari Kabupaten Buol, Setelah sebelumnya Kabupaten buol berturut turut menambah daftar positif corona di Provinsi Sulteng.
Sementara itu empat Kabupaten lainnya di Provinsi Sulteng yang masih bertahan dengan tidak memiliki warga yang positif corona antara lain, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi moutong (Parimo), Kabupaten Touna dan Kabupaten Banggai Laut.
Pemerintah provinsi Sulteng maupun Kabupaten/kota tetap gencar mensosialiasikan social distancing dan program lainnya dalam rangka menekan laju pertambahan positif corona di Provinsi Sulawesi tengah.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi yang berhasil didapatkan media ini terkait riwayat perjalanan maupun kronologis penambahan positif corona dari Pemerintah Provinsi Sulteng.
Sementara itu, data situs resmi pemerintah covid19.go.id pada 14 Mei 2020, menunjukkan penambahan 568 orang terkonfirmasi positif. Dengan total positif corona se Indonesia mencapai 16,006 kasus.
Sedangkan yang sedang menjalani perawatan saat ini mencapai 11,445 orang, pasien positif yang dinyatakan sembuh 3518 orang dan 1043 positif dinyatakan meninggal.
Menurut grafik, 75 persen terkonfirmasi virus positif adalah dari laki-laki, sedangkan 25 persen sisanya dari perempuan.
Sedangkan, grafik dari kelompok umur menunjukkan kisaran umur 25-49 terbanyak terpapar virus korona dengan data 56 persen. Umur> 55 sebanyak 17 persen, berumur 50-54 sebanyak 9 persen.
Kemudian, gejala demam data medis positif virus korona sebanyak 72 persen, gejala batuk 70 persen, demam 45,5 persen dan gejala sakit tenggorokan dan pilek sebanyak 15 hingga 18 persen.
Dari beberapa rekam medis, terlihat 90 persen kondisi penyerta pasien positif virus berkorelasi dengan masalah pernafasan lainnya.
Kemudian, diabetes melitus sebanyak 19 persen, hipertensi 19 persen dan sakit jantung 4,8 persen.
Pemda Dinilai Plin Plan Terapkan Pembatasan Keluar Masuk
Namun, usaha pencegahan dan penanggulangan pandemi corona di Parigi Moutong dinilai masih belum maksimal. Pemberlakuan himbauan untuk tidak bepergian dan tinggal di rumah selama wabah corona dari Pemda, dinilai warga hanya slogan belaka.
Pasalnya, beberapa waktu lalu ada kapal asal Nabire Papua yang memuat 8 alat berat milik PT Kemilau Nusantara Katulistiwa (KNK) berlabuh di pelabuhan Desa Moutong Barat.
Sangat ironis, jika pemerintah memberikan peluang warga dari luar masuk wilayah Moutong. Sementara, warga sendiri sudah dilarang untuk melakukan beberapa aktifitas.
Melarang warga sendiri untuk sholat dan kegiatan lainnya tapi memberikan peluang bagi orang luar masuk ke wilayah Parigi Moutong, dengan resiko membawa virus corona.
Kemudian, diketahui kapal itu milik sumber sejahtera abadi asal nabire Papua yang mengangkut ekskavator milik PT KNK.
Ekskavator itu, menurut keterangan sejumlah warga yang minta namanya tidak dikorankan mengatakan rencananya digunakan untuk mengolah tambang emas di wilayah Kecamatan Moutong Desa Lobu.
Sempat beredar viral foto yang disebar akun facebook bernama Ajad Husain, menarik perhatian dari netizen.
Nampak dari foto tersebut tim covid-19 beserta babinsa dan petugas Puskesmas Kecamatan Moutong sedang melakukan pemeriksaan terhadap ABK kapal.
Aw salah seorang masyarakat menyatakan seharusnya pemerintah tidak memberikan izin kepada perusahaan untuk beroperasi atau masuk kewilayah yang belum terpapar penyebaran virus corona.
“Selama masa pandemik berlangsung hal ini bertentangan dengan aturan dan himbauan pemerintah,” tegasnya.
Sementara Camat Moutong Aftar M Musa S.Sos saat dikonfirmasi melalui via telepon 081341xxxx17 sampai saat ini tidak aktif untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, Kapolsek Moutong AKP Siswanto SH MM, yang dikonfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut.
“Sebelum alat diturunkan saya sudah sampaikan untuk melalui semua prosedur kesehatan seperti penyemprotan disinfektan serta pemeriksaan kesehatan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Syahbandar Moutong Provinsi Sulawesi tengah, Jufri yang dikonfirmasi Rabu 13 Mei 2020 mengatakan kapal masuk itu berasal dari nabire Papua.
Ia juga membenarkan, jika alat berat yang dibawa oleh kapal tersebut adalah milik dari PT KNK.
“Ada delapan alat berat dan dua mobil pribadi, semua unsur tadi ada terlibat termasuk syahbandar moutong. Mengingat kita harus mencegah penyebaran virus corona. ABK kapal kita tidak ijinkan untuk turun. Semua harus bertahan diatas kapal saja,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafii