gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Pemimpin Tertinggi Iran Menganggap Keracunan Massal di Iran sebagai Kejahatan Tak Termaafkan
Internasional, gemasulawesi -Pemimpin tertinggi Iran menganggap bahwa insiden keracunan siswi Iran dalam beberapa bulan terakhir sebagai kejahatan tak termaafkan yang pernah terjadi di Iran.
Ratusan siswi telah dirawat di rumah sakit, dan diperikaran akan terus meningkat.
“Pihak berwenang harus serius dalam menangani masalah keracunan siswa ini adalah bentuk kejahatan besar dan tak termaafkan yan dilakukan oleh para pelaku kejahatan dan ini harus dihukum berat,” kata Ayatollah Ali Khamenei.
Baca : Pasangan Muda di Iran Dipenjara 10 Tahun Karena Menari
Dia menambahkan tidak akan ada amnesti bagi mereka yang dinyatakan bersalah.
Itu adalah reaksi publik pertamanya sejak dugaan keracunan dimulai tiga bulan lalu.
“Kami belum dapat menyampaikan laporan detail tentang jumlah korban dan belum mengungkapkan siapa yang bertanggungjawab atas insiden ini,” kata otoritas Pemerintah Iran.
Baca: Pejabat Iran Akan Menyelidiki Keracunan Massal Terhadap Siswi di Iran
Pada hari Senin pihak berwenang telah menangkap seorang yang berbasis di Qom, Ali Pourtabatabaei yang diduga terlibat dalam insiden keracunan massal di Iran.
Tidak ada bukti yang muncul yang secara definitif menghubungkan insiden tersebut dengan serangan keracunan, dan beberapa ahli di luar Iran mengatakan faktor psikologis dapat berperan dalam setidaknya beberapa kasus.
“ Pemerintah telah gagal untuk melakukan penyelidikan dalam mengungkap kejadian fatal ini,” kata aktivis Iran dan kelompok hak-hak sipil yang melakukan unjuk rasa nasional.
Baca : 70 Desa dan Ratusan Rumah Mengalami Kerusakan Akibat Gempa di Iran
Beberapa pihak berwenang telah menghimbau agar orang tua menunjukkan ketenangan, dan tidak panik berlebihan atas insiden yang terjadi.
Ratusan anak perempuan di sekolah-sekolah di setidaknya 25 dari 31 provinsi Iran telah mengalami keracunan sejak laporan pertama dugaan serangan di kota suci Qom pada November.
“Kami menduga insiden ini sebagai bentuk sabotase dari kelompok Taliban yang tidak menyukai adanya pendidikan bagi perempuan di Iran,” kata aktivis Iran dan kelompok hak-hak sipil.
Baca : Kelola Pabrik Sabu di Tangerang, WN Iran Terancam Hukuman Mati
Beberapa politisi telah menyarankan mereka bisa menjadi sasaran kelompok agama ekstremis yang menentang pendidikan anak perempuan sejalan dengan pemikiran Taliban di Afghanistan. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News