Persikabo 1973: Naik-Turun, Terdegradasi, dan Rebrandingnya Laskar Padjajaran

waktu baca 4 menit
Ket. Logo Persikabo 1973 (Foto/Facebook/Persikabo)

Olahraga, gemasulawesi – Secara keseluruhan, sejarah 1973 mencerminkan perjuangan dan semangat juang disaat mengalami masa-masa sulit, klub ini tetap bertahan dan terus berjuang untuk kembali meraih kesuksesan di level nasional dan internasional.

1973 memiliki sejarah yang panjang dan menarik, di mana klub ini telah berpartisipasi dalam berbagai kompetisi sepak nasional dan internasional.

Markas 1973 terletak di Stadion Pakansari, , dan dihuni oleh sejumlah pemain berkualitas seperti Manahati Lestusen, Dimas Drajad, dan Alfin Tuasalamony.

Baca juga : Prediksi Hasil BRI Liga 1: Arema FC vs Persikabo 1973 pada 19 Maret 2023, Singo Edan Berambisi Memutus Tren Buruk

Suporter klub umumnya dikenal dengan sebutan dan biasanya berada di tribun utara.

Terdapat pula kelompok suporter UPCS yang mengusung budaya yang menempati tribun selatan di Pakansari.

Sebelum menjadi tim sepak profesional saat ini, 1973 memiliki sejarah panjang sebagai tim sepak amatir di Kabupaten .

Baca Juga : Arema FC Vs Persikabo 1973 di Stadion PTIK, Arema Comeback Spektakuler dengan Skor 3-1!

Didirikan tepat 23 Desember 1973, oleh gagasan pada petinggi dan pecinta sepakbola seperti Caca SSasmita (Bupati ), Letkol Djuari (Ketua DPRD Kab ), Didi Kuswandi (Ketua Umum KONI Kab ), Abdullah Alwahdi (anggota DPRD Kab ), hingga Armen Syafii (Sekretaris KONI Kab ).

Pada awal berdirinya, 1973 merupakan klub yang cukup populer di Indonesia, ini terbukti dengan prestasi yang berhasil diraih oleh klub ini pada era 1970-an dan 1980-an.

Pada tahun 1975, 1973 berhasil menjadi juara Liga Indonesia setelah mengalahkan klub Persib Bandung di final.

Baca Juga : Persija Jakarta Akan Menjamu Persikabo Macan Kemayoran Incar Point Penuh

Selain itu, 1973 juga berhasil menjadi juara Piala Indonesia pada tahun 1976 dan 1979.

Pada tahun 1983, terdegradasi ke Divisi Satu Liga Indonesia, namun selama beberapa tahun, berjuang untuk kembali ke level tertinggi sepak Indonesia dengan promosi ke Divisi Utama tahun 1994.

Setelah itu, 1973 mengalami berbagai masalah finansial dan manajemen, ini membuat klub ini kesulitan untuk bersaing di level nasional.

Pada akhirnya, 1973 harus terdegradasi kembali ke Divisi Satu pada tahun 2000.

Baca Juga : Macan Kemayoran Full Senyum Raih 3 Poin Atas Persikabo 1973 Liga 1

Setelah tahun 2000, mengalami naik-turun dalam prestasi dan perubahan nama tim.

Pada awalnya, bermain di Divisi Satu Liga Indonesia dan tahun 2002, berhasil promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia.

Pada tahun 2004, berubah nama menjadi Persikad (Persatuan Sepak Indonesia Kabupaten Bogor Asri Aji), namun nama ini tidak bertahan lama.

Baca Juga : Pelatih Baru Selamatkan Brighton dari Zona Degradasi

Pada tahun 2005, kembali berubah nama menjadi Bogor dan bermain di Liga Indonesia Premier Division.

Pada musim 2008-2009, berhasil meraih juara Liga Indonesia Premier Division dan promosi ke Liga Super Indonesia.

Namun di Liga Super Indonesia, mengalami kesulitan dan terdegradasi ke Liga Primer Indonesia pada musim 2010-2011.

Pada musim 2013-2014, kembali promosi ke Liga Super Indonesia setelah berhasil menjuarai Liga Primer Indonesia.

Pada tahun 2016, Persikabo mengalami perubahan manajemen dan berubah nama menjadi Persikabo 1973.

Menariknya, kembalinya Persikabo 1973 ke kompetisi sepak profesional tidak lepas dari peran PS TNI.

Pada awalnya, PS TNI bermain di Liga Nusantara, lalu berhasil promosi ke Liga Indonesia pada tahun 2014.

Kemudian, pada tahun 2015, PS TNI menjadi satu-satunya tim non peserta Liga Super Indonesia yang ikut turnamen Piala Jenderal Sudirman, saat itu PS TNI tampil impresif di turnamen tersebut dan berhasil mencapai babak semifinal.

Setelah berakhirnya kompetisi Piala Jenderal Sudirman 2015, PS TNI dan PSMS Medan memutuskan bercerai dan sebagian besar pemain PS TNI kemudian bergabung dengan Persikabo 1973.

Sebelum dimulainya kompetisi Liga 1 musim 2018, PS TNI berganti nama menjadi PS TIRA (Persatuan Sepakbola Tentara Nasional Indonesia-Rakyat).

Di awal tahun 2019, PS TIRA melakukan merger dengan Persikabo Bogor dan menjadi Tira Persikabo.

Setelah beberapa tahun absen dari kompetisi sepak nasional, Persikabo 1973 kembali bermain di Liga 2 Indonesia pada musim 2019-2020 dan berhasil promosi ke Liga 1 Indonesia pada musim 2021-2022.

Pada awal tahun 2020, Tira Persikabo berencana mengubah nama tim menjadi hanya Persikabo saja, dengan menghilangkan kata “Tira”, pada saat kongres PSSI di akhir Januari 2020 di Bali, perubahan nama tersebut belum mendapatkan persetujuan.

Perubahan nama dari Tira Persikabo menjadi Persikabo akhirnya disahkan melalui kongres PSSI Jawa Barat dan resmi diumumkan. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.