gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Petani sebagai Kunci Peningkatan Ekonomi Daerah di Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Petani memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu peningkatan ekonomi daerah dan sumber pendapatan daerah.
Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir menyatakan pertumbuhan ekonomi yang ada di Provinsi Sulawesi hampir semuanya tumbuh karena peran sektor pertanian yang tinggi.
“Peran petani sangat menunjang pertumbuhan ekonomi daerah sektor pertanian masih tetap menjadi prioritas pemerintah,” kata Ma'mun Amir.
Baca : Gerbong Besar Pasangan Rusdi Mastura di Pilgub Sulteng 2020
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang menjadi prioritas untuk dikembangkan dan ditingkatkan.
Usaha yang paling menjanjikan dan tangguh terhadap dampak resesi salah satunya yakni sektor pertanian.
“Bahan pangan selalu dibutuhkan sehingga dinilai tidak berpengaruh terhadap produksi dan kegiatan usahanya,” tambahnya.
Baca : Rusdi Mastura Perjuangkan Peningkatan Fiskal Sulteng
Berbeda dengan industri pertambangan, yang memiliki modal besar di samping itu potensi kandungan mineral sangat terbatas.
Sedangkan sektor pertanian sebagai penyumbang utama sumber pokok pangan yang dibutuhkan setiap hari oleh masyarakat.
“Masa depan Sulawesi Tengah ke depan ada di tangan petani oeh karena itu pemerintah perlu mengambil kebijakan yang di bidang pertanian ,” jelasnya.
Baca : OJK Yakin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5% meski Harga BBM Naik
Pemerintah Sulawesi Tengah telah menyusun langkah tepat supaya pendapatan petani lebih meningkat.
Sulteng salah satu daerah yang mengalami kemajuan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi secara nasional yaitu sebesar 29,11 persen.
“Tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sulawesi Tengah sebesar 29,11 persen dan nilai tukar petani (NTP) naik di atas 100 poin,” imbuhnya.
Baca : Sektor Pertanian Indonesia Kontribusi Pemulihan Ekonomi Nasional
Hal ini terjadi, tidak terlepas dari dorongan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program indeks pertanaman 400 (IP400).
Petani didorong panen empat kali dalam setahun, yang biasanya hanya melakukan panen dua kali setahun.
“Selain pertumbuhan ekonomi, investasi Sulteng juga menduduki tiga besar nasional menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2022,” jelasnya.
Baca : Jokowi: Petani di Indonesia Harus Menarik Minat Generasi Muda
Dari segi pendapatan asli daerah dari sebelumnya Rp900 miliar lebih, kini meningkat menjadi Rp1,7 triliun.
Hal ini karena adanya partisipasi masyarakat dalam memajukan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pemerintah juga telah memfasilitasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani ,” pungkasnya.
Petani harus memanfaatkan peluang ini, dan pihak Sulteng meminta pihak perbankan tidak mempersulit petani dalam pengurusan administrasi.
Langkah ini merupakan bagian dari rangkaian panen raya Nusantara satu juta hektare padi dilakukan Kementan yang mulai dilakukan sejak 9 Maret 2023. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News