Berita parigi moutong, gemasulawesi– Peringatan HUT RI di Lapas Kabupaten Parimo Sulawesi Tengah, dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan mulai dari remisi 93 Napi hingga makan Nasi Cadong.
“Untuk Tahun 2020, dari 119 orang Napi telah diusulkan remisi umum sejumlah 93 orang,” ungkap Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Parigi Moutong Muhammad Askari Utomo, Amd.IP., SH., MH, saat kegiatan pemberian remisi umum Napi di Lapas Parigi, Senin 17 Agustus 2020.
Rincian remisi 93 Napi Lapas Parimo yaitu remisi satu bulan sebanyak 37 orang dan remisi dua bulan sebanyak 25 orang.
Selanjutnya, remisi tiga bulan sebanyak 15 orang, remisi empat bulan 11 orang, remisi lima bulan sebanyak empat orang dan remisi enam bulan sebanyak satu orang.
Ia mengatakan, warga binaan pemasyarakatan merupakan bagian dari warga negara yang tetap memiliki hak-hak yang mesti dipenuhi
Pengurangan masa pidana atau pemberian remisi lanjut dia, bermakna sebagai apresiasi atas perubahan dan perbaikan tingkah lakunya dalam mengikuti program binaan.
“Saat ini, jumlah warga binaan pemasyarakatan saat ini di Lapas Parimo sebanyak 241 orang. Terdiri dari tahanan sebanyak 122 orang dan narapidana 119 orang,” urainya.
Dari jumlah warga binaan itu masuk dalam kategori tiga kasus besar. Yaitu 91 orang atau sekitar 37 persen adalah perkara narkoba.
Kemudian, kategori kasus pencurian sebanyak 48 orang atau 19 persen dari jumlah warga binaan Lapas.
“Kategori kasus terakhir adalah UU Perlindungan Anak sebanyak 37 orang atau 15 persen,” urainya.
Sementara itu, Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu mengajak seluruh pihak agar dapat menerima warga binaan Lapas yang telah kembali ke lingkungan masyarakat.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada seluruh warga binaan serta petugas Lapas untuk tetap melaksanakan protokol covid-19.
“Jangan menjadikan Lapas sebagai klaster baru penyebaran virus corona di Parigi Moutong,” tuturnya.
Tradisi Unik Makan Nasi Cadong Napi

Selain memberikan remisi, Lapas di Parimo juga melakukan tradisi unik dalam rangka peringatan HUT RI ke 75.
Tradisi unik itu adalah tukar makanan antara petugas Lapas serta yang hadir pada peringatan ini dengan Napi.
Tujuannya, untuk turut merasakan makanan yang dimakan Napi selama menghabiskan masa tahanannya.
Nampak Bupati, Kalapas, seluruh unsur Forkompinda serta petugas Lapas menyantap makanan Nasi Cadong Napi yang telah disiapkan petugas Lapas Parigi Moutong.
Sementara, Napi memakan makanan yang biasa dihidangkan untuk tamu pada suatu acara atau kegiatan.
Laporan: Muhammadr Rafii