Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong

<p>Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong.</p>
Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong.

Berita parigi moutong, gemasulawesiMenarik untuk memahami apa itu visi Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong (Parimo) di Sulawesi Tengah (Sulteng), dengan menempatkan Kawasan Mosing sebagai epicentrumnya.

Epicentrum Kawasan Pantai Mosing berada di Desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.

Kawasan Pantai Mosing ini berjarak sekitar 100 Km atau waktu tempuh perjalanan sekitar 1-2 jam dari Ibukota Parigi Moutong, Kecamatan Parigi.

Desa Siney tempat Kawasan Pantai Mosing, memiliki keunggulan sumber daya alam yang hampir sama dimiliki daerah lainnya di Parigi Moutong secara khusus dan di Indonesia secara umum.

Dengan sumber daya alam unggul, muncul gagasan pengembangan pusat kawasan atau tatanan kehidupan baru di Parigi Moutong. Tatanan kehidupan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan baru.

Optimisme sektor pertanian dan perikanan di Parigi Moutong bisa dikembangkan lebih baik lagi. Dengan Desa Siney menjadi bagian dari rencana besar itu.

Etalase atau display perwajahan pengembangan pertanian dan perikanan ditempatkan di Kawasan Pantai Mosing. Mengusung konsep sentral pembangunan sustainable dengan memperhatikan lingkungan.

Etalase Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong dimulai dari Desa Khatulistiwa, wilayah tempat dilaluinya garis khatulistiwa, menjadi ciri utama promosi pengembangan daerah.

Visi Sabuk Khatulistiwa

Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu mengatakan awal mula visi Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong adalah untuk memenuhi kebutuhan penyanggah ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

“Letak geografis Parigi Moutong sangat strategis, untuk menyokong kemampuan wilayah ibu kota baru, dari segi ketersediaan pangan,” ungkapnya di Siney, Kamis 9 Juli 2020.

Saat Presiden Joko Widodo merencanakan ibu kota baru, sudah diperkirakan akan ada perpindahan manusia sekitar 1 juta orang. Kemudian, muncul beberapa pertanyaan siapakah menjadi daerah penyanggah kebutuhan pangannya.

Sementara, beberapa daerah penyanggah pangan untuk Ibu Kota Jakarta, memastikan diri tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pangan ibu kota baru. Setelah berdiskusi, akhirnya Parigi Moutong Sulteng menyatakan diri siap untuk menjadi daerah penyangga.

Baca: Model Rumah Sederhana Dengan Berbagai Tipe yang Rekomended

Rencananya, untuk mendukung distribusi ke ibu kota baru dari daerah penyangga, akan dibangun jalan tol Kasinmbar-Tambu. Dan tahun 2021, Tambu akan ada pelabuhan baru yang akan langsung menuju ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Maka, dipilihlah Desa Siney sebagai lokasi sentral. Karena, hanya memakan waktu perjalanan 18 Km saja atau sekitar delapan jam menuju ke Tambu untuk dapat lanjut ke Kalimantan Timur.

“Kita mesti mencari titik terdekat dengan calon ibu kota negara baru di Penajam, agar dapat mendistribusikan kebutuhan pangan. Jika tidak, maka Malaysia dengan jarak tempuh 18 jam bisa menjadi penyuplai bahan logistik,” urainya.

Ia mengatakan, dengan posisi strategis di Desa Siney, maka Parigi Moutong diunggulkan untuk mendukung dari sisi kebutuhan logistik.

Disamping itu, kebutuhan logistik akan terpenuhi, tidak untuk seluruh warga Parigi Moutong saja. Namun, juga berdampak bagi Indonesia Timur secara keseluruhan.

Parigi Moutong bisa jadi penampung kebutuhan logistik, lalu bisa didistribusikan ke wilayah lainnya.

“Agendanya, wilayah Kasimbar dan Tambu akan dibangun pelabuhan baru dan daerah Parigi dan Tinombo menjadi daerah penyangga pelabuhan,” jelasnya.

Sehingga, visi itulah yang dikemukakan kepada perancang Kota Satelit atau Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong, Doni Pradono. Didesain sedemikian rupa untuk memiliki daya tarik.

Dari segi pendanaan, pembangunan ini tidak akan mengganggu dan menggunakan APBD Parigi Moutong. Karena, akan memakan waktu yang lama untuk mewujudkan visi pembangunan Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong. Sementara, Presiden Jokowi meminta pada tahun 2023 sudah mulai ‘action’.

Jadi, akan menggunakan investor dari luar untuk membantu mewujudkan visi pembangunan itu.

Penentuan Titik Perkembangan Baru

Perencana pembangunan Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong Doni Pradono mengatakan, dari hasil survei bersama Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu. Mulai dari wilayah Tolai hingga Moutong, akhirnya disepakati pembangunan sebuah titik perkembangan baru atau new development point pada daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa.

“Alasan pemilihan titik pembangunan dekat garis khatulistiwa, karena tidak semua wilayah di Indonesia memilikinya,” terangnya.

Maksud dari pertumbuhan baru adalah visi ingin membangun trafik atau lalu lintas manusia yang berujung pada investasi. Akhirnya, dipilihlah garis awal di Desa Khatulistiwa hingga Desa tada Timur.

Dengan potensi pengembangan dengan jumlah rentang 800 hektar pada kawasan Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong. Perencanaan pembangunan jalan baru, sebagai tujuan jalan wisata.

Uniknya, dari titik fokus pembangunan kawasan ini antara lain, selain dilalui garis khatulistiwa, juga dihimpit Teluk Tomini dengan segala keanekaragamannya. Kemudian, ada lokasi gunung-gunung dan dibalik gunuung ada spot laut.

“Bupati mempunyai visi, Mosing menjadi epicentrum atau pusat promosi perikanan dan pertanian, termasuk didalamnya perkebunan,” jelasnya.

Di titik ini, terbentang laut dan kawasan hutan bakau yang menjadi ciri Parigi Moutong. Dari 800 hektar sawah, 600 diantaranya terbentang hamparan sawah dengan hasil yang melimpah.

Masih dalam kawasan itu, juga terdapat perkebunan yang potensi untuk dikembangkan lagi. Sehingga, sangat mungkin untuk menjadi pusat suplai logistik di Indonesia Timur.

Zonasi Pembangunan Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong

Pada zona pertama di Desa Khatulistiwa, akan membangun 15 menara yang mewakili pulau di Sulawesi Tengah.

Zona kedua, potensi dari komoditi kelapa yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata kelapa di daerah itu.

“Zona ketiga, adalah agrowisata mangrove. Walaupun, hutan mangrovenya tidak sehebat yang ada di Tinombo, namun cukup eksotis untuk dikembangkan,” terangnya.

Kemudian, zona keempat adalah salah satu spot pengembangan di kawasan ini adalah tambak udang vaname.   

Zona kelima adalah agrowisata sawah. Di sisi selatan kawasan ini, ada pematang sawah unik. Keunikannya, pematang sawah dengan padi menguning berdampingan dengan hutan mangrove. Dan itu sangat jarang ditemukan ditempat lainnya.

Zona keenam adalah kawasan untuk pusat olahraga berupa mini stadion. Karena, olahraga sepakbola di Parigi Moutong adalah olahraga dengan animo tinggi dari warga.

“Zona ketujuh adalah pusat promosi perikanan dan pertanian,” tuturnya.

Zona kedelapan adalah lapangan golf dengan tiga hole. Alasan pembangunan kawasan ini adalah selain tempat melepas kepenatan. Juga dapat menjadi tempat komunikasi antar pemimpin daerah, dibalut dengan olahraga dan keindahan alam.

Zona kesembilan adalah kawasan pendidikan seluas 24 hektar. Beberapa pihak di Jakarta sudah ada komunikasi intens dan menyatakan kesediaan menjadi pelopor pendidikan di Parimo. Mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

“Pendidikanlah akan menjadi salah satu pemicu trafik perkembangan pembangunan Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong. Jika sudah ada pendidikan di kawasan ini, maka sudah akan bermunculan bisnis perumahan. Dan tentunya tata guna pertanahannya dapat diatur kembali,” jelasnya.

Zona kesepuluh adalah wadah untuk generasi muda menyalurkan hobinya untuk berolahraga balap motor. Akan dibangun sirkuit balap, seperti motor trail dan semacamnya.

Beberapa tempat di kawasan ini adalah wilayah dangkal. Sehingga, rencananya akan dibuat pelabuhan yang menjadi moda transportasi pendukung pengembangan pusat tatanan kehidupan baru.

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Bantu Warga Saat Pandemi, Kota Palu Laksanakan Pasar Murah

Bantu warga saat pandemi virus corona, pemerintah Kota Palu laksanakan pasar murah.

Corona Sulawesi Tengah Hari Ini, Nihil Penambahan Kasus Baru

Update corona Sulawesi Tengah 10 Juli 2020, nihil penambahan kasus baru.

Kesal Kondisi Jalan Rusak, Warga Mamuju Sulbar Tanam Pohon Pisang

Kesal dengan kondisi jalan rusak parah, warga di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat atau Sulbar tanam pohon pisang.

Parigi Moutong Nihil Covid-19

Menurut perkembangan covid-19 terkini, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah nihil kasus virus corona.

DPRD Parimo Sepakat Lanjutkan Bahas Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2019

Tujuh fraksi DPRD Parigi Moutong Sulawesi Tengah, sepakat bahas Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2019.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;