Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Film “Fury” menghadirkan suatu kisah epik yang berlatar belakang akhir Perang Dunia II.
Dalam suasana penuh ketegangan dan heroisme, sekelompok tentara Amerika yang memiliki tekad kuat memimpin sebuah tank harus menghadapi tantangan besar saat mereka memasuki jantung pertahanan Nazi.
Kisah ini bermula dengan seorang sersan yang bersama beberapa tentara berjuang untuk membawa sebuah tank menuju ke pusat pertahanan Nazi yang kuat.
Mereka terlibat dalam aksi heroik yang mengharuskan mereka berhadapan dengan pasukan Nazi yang lebih banyak dan bersenjata lebih kuat.
Meskipun terjebak dalam situasi yang penuh bahaya, tim ini menunjukkan kepatriotisan dan keberanian yang menginspirasi.
Sutradara David Ayer, yang sebelumnya dikenal dengan film-film bertema kepolisian, menghadirkan kisah yang berbeda dalam “Fury”.
Film ini juga menjadi proyek kedua Brad Pitt yang berkisah tentang Perang Dunia II setelah “Inglorious Basterds”.
Dengan hasil box office yang mencapai $211 juta di seluruh dunia, “Fury” juga mendapatkan banyak pujian dari para kritikus film dan berhasil meraih penghargaan di berbagai festival film internasional.
Salah satu aspek yang membuat “Fury” menonjol adalah visualisasi yang mendekati kenyataan.
Semua elemen dalam film ini digarap secara detail, mulai dari kostum, senjata, hingga setting tempat.
Cerita “Fury” juga diilhami oleh kisah nyata tentang kepatriotisan pasukan tank Amerika di tengah medan perang Perang Dunia II.
Di tengah adegan-adegan peperangan yang mendebarkan, “Fury” juga mampu menggambarkan nuansa persaudaraan dan ikatan yang terjalin antara para karakter.
Tantangan dan bahaya yang dihadapi oleh tim tank ini menjadi ujian sekaligus bukti akan tekad dan semangat mereka dalam mempertahankan kebebasan dan menghadapi musuh dengan segala keberanian yang dimiliki.
Dalam “Fury”, penonton dibawa dalam perjalanan yang tidak hanya menghadirkan aksi adegan perang yang spektakuler, tetapi juga mendalami sisi emosional dan psikologis para karakter di tengah tekanan dan ketidakpastian perang.
Film ini berhasil memadukan ketegangan, kepatriotisan, dan kemanusiaan menjadi satu kesatuan yang memukau, menghadirkan cerita yang tak terlupakan tentang perjuangan di medan pertempuran. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News