Singapura Mengutuk Keras Uji Coba Rudal Terbaru yang Dilakukan Korea Utara

waktu baca 2 menit
Keterangan Foto: Peluncuran uji coba rudal oleh Korea Utara,(Foto:/Twitter/hellendavidson)

Internasional,gemasulawesi pada Selasa 21 Februari 2023 mengutuk keras barubaru ini, menyebutnya sebagai “provokasi berbahaya” dan pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

melakukan dua dalam beberapa hari terakhir, termasuk satu pada Sabtu yang tampaknya merupakan rudal balistik antarbenua (ICBM).

“Seperti Republik Rakyat Demokratik Korea sebelumnya, ini adalah provokasi berbahaya yang akan memperburuk ketegangan di semenanjung Korea dan membahayakan stabilitas di kawasan itu,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam sebuah pernyataan.

Baca : Pernyataan Belangsungkawa dari Masyarakat Rusia atas Invasi Militer Rusia di Ukraina

“Ini juga merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.”

juga mengulangi seruan lamanya agar “segera menghentikan semua provokasi dan mematuhi kewajiban dan komitmen internasionalnya”.

dilakukan setelah pihaknya mengancam respons ” gigih dan kuat yang belum pernah dilakukan sebelumnya” menjelang latihan militer gabungan tahunan yang akan dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca : Objek yang Dijatuhkan Oleh Rudal AS Adalah Balon Milik Penghobi Amatir

Peluncuran ICBM dikutuk oleh AS, Korea Selatan dan Jepang, serta kelompok negara G7 dan Uni Eropa.

Kantor berita negara KCNA melaporkan bahwa latihan pertama “tiba-tiba diselenggarakan tanpa pemberitahuan sebelumnya”, dan bahwa hal tersebut telah disetujui oleh pemerintah dengan pemimpin Kim Jong Un secara pribadi telah menandatangani tes uji coba tersebut.

Ia menambahkan bahwa uji coba itu adalah “bukti yang nyata” tentang keandalan “penangkal nuklir fisik yang kuat” .

Baca : Pemerintah Singapura Berikan Alasan Kasus Deportasi UAS

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengadakan pertemuan setelah peluncuran hari Sabtu, dan setuju untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dengan Washington dan Jepang.

ballistik yang baru-baru ini dilakukan oleh otoritas pemerintahan telah mengundang banyak penolakan dari berbagai negara di dunia.

dianggap tidak menaati statuta internasional karena masih melakukan berbahaya. (*/Siti)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.