Kupas tuntas, gemasulawesi – Dalam dunia mitologi Yunani yang kaya dengan dewa-dewa, monster-monster, dan pahlawan-pahlawan, kisah Jason and the Argonauts adalah salah satu yang paling legendaris.
Film Jason and the Argonauts ini yang dirilis pada tahun 1963 dan disutradarai oleh Don Chaffey, membawa kisah epik ini ke layar lebar dengan keajaiban efek khusus karya Ray Harryhausen.
Kisah Jason and the Argonauts dimulai dengan pemberontakan Raja Pelias, yang merebut tahta Thessaly dengan cara membunuh Raja Aristo.
Namun, Pelias memiliki alasan untuk takut yaitu ada sebuah ramalan yang mengatakan bahwa dia akan dijatuhkan oleh anak Aristo yang memakai satu sandal.
Kehidupan Pelias semakin rumit ketika dia menjadi musuh Hera sang dewi setelah membunuh salah satu putri Aristo yang mencari perlindungan di kuilnya.
Dua puluh tahun kemudian, Jason putra Aristo yang tumbuh menjadi pria dewasa, secara tak sengaja menyelamatkan nyawa Pelias.
Baca: Kisah Epik Perjalanan Heroik dari Pulau Themyscira ke Dunia Manusia, Ini Sinopsis Film Wonder Woman!
Namun, dia kehilangan sepatunya dalam proses penyelamatan itu.
Pelias yang cerdik menyadari bahwa dia telah menyelamatkan pembunuh ayahnya dan merahasiakan identitasnya.
Meskipun Pelias ingin membunuh Jason sesuai ramalan, dia tidak dapat melakukannya sendiri.
Ramalan juga mengatakan bahwa dia akan mati jika mencoba.
Ketika Jason mengetahui tentang pencarian untuk mendapatkan Bulu Domba Emas yang terkenal, dia memutuskan untuk melakukannya.
Pelias yang masih merahasiakan identitasnya, memberinya dukungan palsu dan berharap agar Jason terbunuh dalam upaya tersebut.
Jason memulai perjalanan epiknya dengan mengumpulkan sejumlah pahlawan Yunani terbaik, termasuk Hercules, untuk bergabung dalam ekspedisi.
Para pahlawan ini, yang tergabung dalam kelompok yang dikenal sebagai Argonauts, memimpin kapal Argo mereka menuju Colchis, tempat Bulu Domba Emas tersebut tersembunyi.
Mereka menghadapi monster-monster laut, bertemu dengan dewa-dewa Yunani, dan berjuang melawan pengkhianatan dari salah satu anggota mereka.
Dalam perjalanan mereka, Jason meminta bantuan Hera, dewi pelindungnya, untuk beberapa kali.
Namun, Hera memberikan bantuan dengan pembatasan, mengingat bahwa manusia seperti Jason adalah bagian dari permainan yang dimainkan para dewa di Olympus.
Salah satu momen paling ikonik dalam film ini adalah pertarungan melawan kerangka berkepala banyak yang dihidupkan oleh mantra.
Efek khusus stop-motion dari Ray Harryhausen yang menakjubkan saat kerangka tersebut bergerak adalah salah satu penanda utama dari film ini.
Jason dan para Argonauts akhirnya mencapai Colchis, tetapi mereka menghadapi tantangan lebih lanjut, termasuk intrik politik dan pengkhianatan.
Medea seorang penyihir yang kemudian menjadi sekutu Jason, membantu mereka dalam perjalanan mereka menuju Bulu Domba Emas.
Puncak dari pencarian ini adalah pertarungan Jason melawan naga yang menjaga Bulu Domba Emas tersebut.
Kemenangan Jason dalam pertarungan ini adalah salah satu momen epik dalam cerita ini.
Dengan Bulu Domba Emas di tangan mereka, Jason dan para Argonauts memulai perjalanan kembali ke Thessaly.
Namun, mereka harus menghadapi konsekuensi dari perjalanan mereka, termasuk pengkhianatan dan pertarungan terakhir melawan Pelias.
Film Jason and the Argonauts adalah sebuah kisah epik yang membawa penontonnya dalam petualangan yang penuh dengan aksi, mitologi, dan keajaiban efek khusus.
Film ini telah menjadi salah satu klasik dalam genre fantasi dan terus memukau penonton selama bertahun-tahun.
Dalam dunia yang penuh dengan dewa-dewa dan monster, Jason membuktikan bahwa keberanian dan tekad dapat mengatasi segala rintangan. (*/CAM)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News