Nasional, gemasulawesi – Pada tahun 2019, Prabowo bergabung dengan Pemerintahan Indonesia sebagai Menteri Pertahanan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Prabowo dipilih untuk peran ini karena memiliki pengalaman yang luar biasa di bidang pertahanan.
Salah satu tugas utama Prabowo sebagai Menteri Pertahanan adalah merekrut dan melatih komponen cadangan, sesuai dengan UU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Baca juga: Kisah Hidup yang Mewarnai Prabowo Subianto: Awal Masa Kecil yang Multikultural dan Penuh Tantangan
Anggota komponen cadangan ini bukan anggota militer aktif, tetapi mereka dapat dipanggil untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia dalam situasi darurat.
Pelantikan anggota pertama komponen cadangan dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo pada tanggal 7 Oktober 2021 di Batujajar.
Selain itu, Prabowo juga menggandeng Deddy Corbuzier sebagai duta Komponen Cadangan.
Prabowo juga terlibat dalam kerjasama pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 KFX IFX antara Dirgantara Indonesia dan Korea Aerospace Industries.
Proyek ini dimulai saat Menhan Purnomo Yusgiantoro, tetapi sempat terhenti di masa Menhan Ryamizard Ryacudu karena masalah pembayaran porsi Indonesia.
Dalam upaya untuk mengatasi kebutuhan pertahanan yang semakin mendesak, Presiden Jokowi meminta Prabowo untuk merencanakan anggaran dan belanja pertahanan selama 25 tahun ke depan.
Prabowo memanfaatkan anggaran pertahanan untuk membeli alat utama persenjataan canggih yang belum pernah dimiliki oleh TNI.
Untuk TNI Angkatan Udara, Prabowo membeli pesawat tempur Dassault Rafale dan kapal angkut Airbus A400M.
Untuk TNI Angkatan Laut, ia membeli kapal tempur jenis FREMM dan Maestrale, dan juga menjajaki kemungkinan pembuatan kapal selam Scorpene dan Arrowhead 149 di galangan PAL Indonesia.
Baca juga: Kisah Hidup yang Mewarnai Prabowo Subianto: Awal Masa Kecil yang Multikultural dan Penuh Tantangan
Prabowo bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga membentuk satu holding perusahaan BUMN pertahanan yang diberi nama Defend ID.
Dalam perannya sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo juga fokus pada diplomasi pertahanan dan ekspor produk pertahanan.
Dengan diplomasi pertahanan yang kuat, Indonesia berhasil menjalin kesepakatan kerjasama pertahanan dengan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, yang menyetujui penjualan pesawat tempur F15ID ke Indonesia.
Baca juga: Kisah Hidup yang Mewarnai Prabowo Subianto: Awal Masa Kecil yang Multikultural dan Penuh Tantangan
Prabowo juga mendukung ekspor pesawat CN235 ke Senegal dan pesawat NC212i ke Thailand, serta membantu PT PAL ekspor kapal perang jenis Landing Platform Dock ke Filipina.
Salah satu langkah awal Prabowo sebagai Menteri Pertahanan adalah memperluas bidang studi Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan).
Di bawah arahannya, Unhan membuka program studi S1 Kedokteran Militer dan S1 MIPA Militer.
Prabowo juga membebaskan biaya kuliah bagi kadet berprestasi dan memastikan bahwa semua kadet Unhan mendapatkan laptop dari kampus.
Pada tanggal 25 Maret 2022, Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo meresmikan kampus pertama Unhan di luar Sentul, Jawa Barat, yaitu Politeknik Ben Mboi, di Belu, Nusa Tenggara Timur. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News