Internasional, gemasulawesi – Wakil presiden Turki mengatakan bahwa jumlah korban tewas di negara itu akibat gempa sekarang mencapai 3.419.
Hal tersebut menyebabkan total korban meninggal akibat gempa yang berakibat pada wilayah Turki dan Suriah menjadi 5.021 korban tewas.
Dilansir dari Assosiated Press, Turki telah mengerahkan lebih dari 24.000 anggota pencarian dan evakuasi wiliayah terdampak gempak, serta telah dilaporkan bahwa 5.775 bangunan telah hancur.
Baca : Update Perkembangan Gempa Turki: Lebih Dari 1700 Orang Tewas Akibat Gempa Turki
Jumlah personel diperkirakan akan meningkat dengan kedatangan orang-orang tambahan, meskipun kondisi dingin menghambat penempatan mereka, kata pejabat badan penanggulangan bencana Orhan Tatar pada Selasa.
Associated Press melaporkan bahwa Tatar mengatakan lembaganya telah menerima 11.342 laporan bangunan yang runtuh, namun hingga saat ini baru 5.775 dari laporan tersebut yang telah dilaporkan hancur.
Lebih dari 55 helikopter telah dikerahkan guna menyalurkan 154 sorti untuk mengangkut bantuan darurat serta s85 truk menyalurkan makanan, katanya.
Baca : Korban Tewas Gempa Turki Bertambah Menjadi 4.300 orang
” Cuaca yang semakin buruk berdampak pada evakuasi diwilayah ini.
Oleh karena itu, dari waktu ke waktu mungkin sulit untuk mengangkut tim pencarian dan penyelamatan ini ke wilayah tersebut,” tambahnya.
Suhu semalam di kota Gaziantep yang dilanda gempa tenggelam hingga -5C (23F).
Baca : Gempa Susulan Kembali Terjadi di Turki 1500 Orang Tewas Akibat Gempa Tersebut
Setidaknya 812 orang tewas di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah di Suriah setelah dua gempa bumi mematikan dan serangkaian gempa susulan di negara tetangga Turki, kata kantor berita negara tersebut pada Selasa.
Sana mengatakan setidaknya 1.449 orang mengalami luka dengan sebaran di Aleppo, Latakia, Hama, Idlib dan Tartus.
Associated Press juga melaporkan bahwa jumlah korban tewas yang diberikan oleh mereka yang beroperasi di daerah-daerah Suriah telah meningkat menjadi 790, dengan kemungkinan jumlah korban akan terus meningkat.
Baca : Bencana Gempa Bumi di Turki Mengakibatkan Korban Tewas bertambah menjadi 3800 orang
Adelheid Marschang, Pejabat Darurat Senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan sekitar 23 juta orang, termasuk 1,4 juta anak-anak, kemungkinan akan terpapar di kedua negara setelah gempa bumi dan gempa susulannya yang mengurangi ribuan bangunan menjadi puing-puing.
Marschang mengatakan Turki memiliki kapasitas yang kuat untuk menanggapi krisis tetapi bahwa kebutuhan utama yang tidak terpenuhi dalam waktu dekat dan tengah semester akan melintasi perbatasan di Suriah, yang sudah bergulat dengan krisis kemanusiaan selama bertahun-tahun karena perang saudara dan wabah kolera.
“Ini adalah krisis di atas beberapa krisis di wilayah yang terkena dampak yang dia katakan pada pertemuan dewan organisasi di Jenewa,” katanya.
“Di seluruh Suriah, kebutuhannya adalah yang tertinggi setelah hampir 12 tahun krisis yang berlarut-larut dan kompleks, sementara dana kemanusiaan terus menurun.”
WHO mengatakan pihaknya mengirim pasokan darurat, termasuk trauma dan peralatan bedah darurat, dan mengaktifkan jaringan tim medis darurat.
“Sekarang berpacu dengan waktu,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Setiap menit, setiap jam yang berlalu, peluang menemukan penyintas hidup-hidup berkurang.
Dia mengatakan WHO sangat prihatin dengan wilayah Turki dan Suriah di mana tidak ada informasi yang muncul sejak gempa Senin.
“Pemetaan kerusakan adalah salah satu cara untuk memahami di mana kita perlu memusatkan perhatian kita,” katanya. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News