Tidak Ada Aktivitas Aftershock Pasca Gempa M 6,4 Gorontalo

waktu baca 2 menit
Foto: Rilis Update Gempa Gorontalo, 7 Januari 2021.

Berita Sulawesi tengah, gemasulawesi- BMKG merilis tidak ada aktivitas aftershock atau gempa susulan pasca gempa Gorontalo magnitudo 6,4.

Selain tidak ada aktivitas aftershock, gempa Gorontalo juga tidak menimbulkan tsunami. Sehingga, masyarakat diharapkan tetap tenang.

Gempa bumi magnitudo 6,4 berpusat di Gorontalo, namun dirasakan hingga Kabupaten Morowali Sulteng.

BMKG menyebut Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,04 Lintang Selatan dan 123,03 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah Selatan Kota Gorontalo, Gorontalo pada kedalaman 148 km.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Gorontalo Dirasakan di Sulteng

Rilis BMKG 7 Januari 2021, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Gorontalo, Luwuk, Morowali II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Manado, Bolsel, Ternate, Tidore II MMI (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi itu.

Pakar Sebut Gorontalo Rentan Gempa

Menurut salah seorang ahli Geologi, Ivan Taslim S.Si MT, peta patahan atau sesar Gorontalo yang bersumber dari Inarisk BNPB Tahun 2018, menunjukkan betapa besarnya kerentanan bahaya geologi daerah ini.

Baca juga: Ini Peta Potensi Tanah Longsor Sulawesi Tengah

“Jadi, keberadaan patahan atau sesar Gorontalo terbagi menjadi dua segmen. Pertama, segmen jalur patahan pantai utara yang mengiris wilayah Gorut hingga ke Laut Sulawesi yang merupakan batas sisi utara daerah ini. Segmen yang kedua, merupakan jalur patahan pantai selatan yang membentang dari arah tenggara di Teluk Tomini ke arah barat laut, memotong Kota Gorontalo hingga sisi timur Kabupaten Gorontalo, termasuk di Danau Limboto,” urai Ivan.

Kerentanan yang dimaksudkan, tidak saja karena banyaknya daerah dapat terdampak di sekitar patahan itu.

Namun, juga akibat tatanan struktur geologi pada wilayah ini masih aktif bergerak, meski dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Gorontalo berada di wilayah pertemuan dua lempeng besar, yakni lempeng Pasifik dan Eurasia serta lempeng-lempeng mikro.

Peta Geologi Gorontalo menunjukkan adanya struktur sesar yang memotong wilayah kota Gorontalo. Sesar lokal Gorontalo yang mengiris lengan utara Pulau Sulawesi.

Analisis menunjukkan adanya tiga daerah dugaan sesar aktif, dengan tipe sesar cenderung oblique. Dengan panjang 24,54 km sampai 27,54 km dan lebar rupture 8,51 km sampai 9,22 km.

Sesar melintasi area di tiga daerah administrasi, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo Utara. Yang meliputi 9 kecamatan, 40 kelurahan/desa dan sekitar 108 ribu jiwa warga.

Hasil analisis ini juga mendeteksi adanya satu daerah dugaan sesar aktif yang tidak teridentifikasi pada peta geologi.

Ancaman gempa bumi tektonik ini sewaktu-waktu terjadi tanpa peringatan terlebih dulu.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Guncang Banggai Sulteng

Laporan: Muhammad Rafii


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.