Alasan Kenapa Wanita Lebih Mudah dalam Mendeteksi Kebohongan

waktu baca 2 menit
Ket. Foto: Inilah Alasan Kenapa Wanita Mudah Mendeteksi Kebohongan dari Pria (Foto/Pinterest/@Okami)

Kupas tuntas, gemasulawesi – Pernahkah kamu berpikir bahwa, kenapa dalam daripada .

Alasan kenapa cukup sulit untuk dibohongi  dikarenakan seringkali bertanya dengan pertanyaan yang tidak terduga.

Selain itu, juga bisa membuat bisa merasa bersalah dengan apa yang dikatakannya.

Baca: Catut Nama Pejabat Donggala, Dua Warga Sulsel Ditangkap Polisi

Dikutip dalam buku Allan & Barbara yang berjudul “Why Men Lie and Women Cry” menjelaskan bahwa ada perbedaan di antara aktivitas otak dan dari genetik.

Perbedaan aktivitas otak dan dari genetik inilah yang bisa mempengaruhi prinsip dalam komunikasi antara dan tersebut.

Berdasarkan hasil dari scan otak menggunakan alat MRI menjelaskan bahwa rata-rata itu mempunyai antara 14 sampai 16 zona yang aktif di kedua belahan otaknya ketika mereka sedang berkomunikasi dengan orang lain secara langsung.

Baca: 30 Lurah dan Camat Dipecat di Makassar

Dari 14 zona lokasi inilah yang digunakan untuk memahami kata-kata, perubahan dari intonasi nada bicara atau suara, serta bahasa tubuh lawan jenisnya.

Selain itu, secara alami memang mempunyai kepekaan atau kesadaran yang lebih tinggi dari .

seringkali menggunakan perasaan dan seringkali menggunakan logika.

Baca: Jenderal TNI Andika Perkasa Marah Dibohongi Anak Buah

Nah, kemampuan yang dimiliki seorang ini yang diturunkan secara genetik bertujuan dalam membatasi diri dari orang asing yang ditemuinya serta untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya ketika mereka menjadi seorang ibu.

Seorang diberi kemampuan untuk melihat anak-anaknya ketika menjadi seorang ibu dan dengan cepat bisa membaca perbedaan antara menangis karena lapar, takut, sedih, bahagia, dan luka.

Otak memang dianugerahkan mempunyai kemampuan multitasking secara alami.

Baca: Kadisdikbud Merasa Dibohongi Ibrahim Kulas Soal Main Tambang Emas Ilegal

Dari kemampuan multitasking ini membuat mereka para mampu mendengarkan setiap kalimat dengan memahami kata per kata, nada intonasi bicara, melihat kejanggalan dari bahasa tubuh, dan banyak hal lainnya.

Namun, perlu diketahui bahwa kemampuan multitasking ini bisa dipelajari, diasah, dan dilatih agar bisa semakin tajam.

juga mempunyai multitasking ini, namun apabila dibandingkan yang lebih dominan karena sudah memilikinya sedari lahir.

Baca: Napi Jadi Otak Peredaran 12,6 Kg Sabu di Lapas Bontang

Jadi, yang bisa bukanlah mitos namun itu adalah fakta. (*/Wulandari)

 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.