Berita parigi moutong, gemasulawesi– Gugus Tugas Penanganan Virus Corona di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut terdapat satu ODP baru.
“ODP baru virus corona itu berasal dari Kecamatan Parigi Selatan,” ungkap Jubir Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah Irwan,SKM via pesan Whatsapp, 14 Mei 2020.
Ia mengatakan, satu ODP virus corona baru asal Parigi Selatan memiliki riwayat perjalanan dari Kabupaten Morowali menuju Kota Palu.
Pasien berjenis kelamin laki-laki itu, mengeluhkan gejala medis demam 37,5 oC, pilek, sesak nafas, sakit kepala dan menggigil.
Saat ini, pasien ODP virus corona baru itu sedang menjalani isolasi mandiri. Untuk melewati protokol kesehatan selama 14 hari.
Dengan tambahan satu ODP, maka totalnya di Parigi Moutong mencapai tujuh orang.
Sementara data PDP tidak ada, dan telah dinyatakan sembuh berjumlah enam orang.
Positif Corona di Sulteng Tembus 111 Orang
Sementara itu, data terkini pandemi di Sulawesi Tengah, terkonfirmasi positif corona di Sulteng bertambah 10 orang per tanggal 14 Mei 2020 dengan total terinfeksi virus corona menjadi 111 orang.
Berdasarkan informasi dari website gugus tugas penanganan virus corona Dinas kesehatan Sulawesi tengah bertambah 10 orang tambahan terkonfirmasi positif virus corona Sulteng dengan rincian, 3 positif dari Kabupaten Banggai, 3 positif dari Kabupaten Morowali, 2 positif dari Toli-toli, 1 Kabupaten Morut dan 1 Kota Palu.
Dari terkonfirmasi positif kali tidak ada satupun berasal dari Kabupaten Buol, Setelah sebelumnya Kabupaten buol berturut turut menambah daftar positif corona di Provinsi Sulteng.
Sementara itu empat Kabupaten lainnya di Provinsi Sulteng yang masih bertahan dengan tidak memiliki warga yang positif corona antara lain, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi moutong (Parimo), Kabupaten Touna dan Kabupaten Banggai Laut.
Pemerintah provinsi Sulteng maupun Kabupaten/kota tetap gencar mensosialiasikan social distancing dan program lainnya dalam rangka menekan laju pertambahan positif corona di Provinsi Sulawesi tengah.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi yang berhasil didapatkan media ini terkait riwayat perjalanan maupun kronologis penambahan positif corona dari Pemerintah Provinsi Sulteng.
Sementara itu, data situs resmi pemerintah covid19.go.id pada 14 Mei 2020, menunjukkan penambahan 568 orang terkonfirmasi positif. Dengan total positif corona se Indonesia mencapai 16,006 kasus. ODP Parigi selatan.
Sedangkan yang sedang menjalani perawatan saat ini mencapai 11,445 orang, pasien positif yang dinyatakan sembuh 3518 orang dan 1043 positif dinyatakan meninggal.
Menurut grafik, 75 persen terkonfirmasi virus positif adalah dari laki-laki, sedangkan 25 persen sisanya dari perempuan.
Sedangkan, grafik dari kelompok umur menunjukkan kisaran umur 25-49 terbanyak terpapar virus korona dengan data 56 persen. Umur> 55 sebanyak 17 persen, berumur 50-54 sebanyak 9 persen.
Kemudian, gejala demam data medis positif virus korona sebanyak 72 persen, gejala batuk 70 persen, demam 45,5 persen dan gejala sakit tenggorokan dan pilek sebanyak 15 hingga 18 persen.
Dari beberapa rekam medis, terlihat 90 persen kondisi penyerta pasien positif virus berkorelasi dengan masalah pernafasan lainnya.
Kemudian, diabetes melitus sebanyak 19 persen, hipertensi 19 persen dan sakit jantung 4,8 persen.
Data Positif Corona di Banggai Sulawesi Tengah
Perkembangan terkini wabah virus corona, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah jebol. Tiga orang warganya terkonfirmasi positif virus corona.
“Tiga warga Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah terkonfirmasi positif virus corona, berdasarkan pemeriksaan sampel SWAB di UPT Laboratorium Kesehatan di Kota Palu,” ungkap Jubir virus corona Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu, Kamis 14 Mei 2020.
Sementara itu, Bupati Banggai Herwin Yatim mengatakan, tiga warga Banggai dinyatakan positif terpapar virus corona berasal dari tiga kecamatan.
“Ketiga warga ini dari Kecamatan Luwuk, Nambo dan Nuhon,” ungkapnya dalam siaran pers melalui live streaming.
Ia mengatakan, tim gugus tugas saat ini sudah menjemput dua pasien di Kecamatan Nambo dan Nuhon.
Selama ini lanjut dia, mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sedangkan pasien dari Kecamatan Luwuk sudah beberapa hari ini diisolasi di gedung SKB Dinas Pendidikan Banggai di Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk.
Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Sulteng, dr. Anang Otoluwa memberikan informasi riwayat perjalanan ketiga pasien positif virus corona itu.
“Pasien Luwuk dari Gowa, pasien Nuhon dari Surabaya dan pasien Nambo dari Gorontalo,” jelasnya.
Selanjutnya, ketiga warga ini memiliki riwayat perjalanan dari daerah zona merah terpapar virus corona.
Pasien asal Kecamatn Nuhon, memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur. Pasien laki-laki berusia 39 tahun ini, sempat kontak erat dengan pasien positif corona di Banggai Kepulauan (Bangkep).
Sementara pasien asal Kecamatan Luwuk, memilili riwayat perjalanan dari Gowa Sulawesi Selatan. Lelaki berusia 20 tahun ini sempat mengikuti ijtima Gowa pada Maret 2020 lalu.
Sedangkan untuk pasien dari Kecamatan Nambo, sempat berkunjung ke Provinsi Gorontalo dan kembali ke Kabupaten Banggai pada akhir April 2020 lalu.
Tim Gugus Tugas Tracking Riwayat Kontak Pasien Corona
Saat ini, tim gugus tugas percepatan penanganan virus corona Kabupaten Banggai tengah melacak orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan ketiga pasien.
Bupati mengharapkan, agar warga dapat saling bahu membahu untuk semakin meningkatkan kewaspadaan. Dan prihatin bersama untuk patuh atas instruksi pemerintah dan WHO terkait upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di daerah Kabupaten Banggai.
Dalam penanggulangan covid-19 di Sulteng, Kepala Dinkes Sulteng, Dr Reny A Lamadjido menghimbau:
Mohon tinggal dalam rumah. Alasannya, mempertimbangkan banyak beraktifitas di luar rumah yang dapat menularkan atau tertular virus corona. Khusus untuk generasi muda Orang Tanpa Perbedaan (OTG). 60-70 persen adalah korona virus OTG.
Jangan ada warga yang mendukung dalam satu tempat, apapun kegiatannya. Mengabaikan kebutuhan yang sangat mendesak. Namun, ingin melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang, meminta memberlakukan jarak fisik (jarak dua meter). Jika ingin keluar rumah gunakan masker pelindung.
Harapannya dengan banyak tinggal di rumah, dapat menyayangi seluruh anggota keluarga dan warga sekitarnya. Diterbitkan tidak dilakukan penyebaran virus secara massal.
Diharapkan, bagi pendatang yang baru tiba dari daerah atau tempat yang tersedia menyebarkan virus corona, untuk segera melapor dan dilakukan pemeriksaan. Ketika melakukan inspeksi tidak menimbulkan masalah, maka dapat dilakukan pengawasan dari Tenaga Kesehatan. Tentukan, jika gejalanya berat dapat dimasukkan ke dalam rumah sakit untuk perawatan intensif.
Kita jangan melakukan melampaui instruksi pemerintah. Patuhilah yang sudah menjadi petunjuk dari Pemerintah pusat, Pemprov, Pemda dan Pemkot.
Terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang sudah mengabdi, pelayanan dan perawatan seluruh pasien virus corona.
Laporan: Muhammad Rafii