Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Beberapa daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) ini berpotensi bencana hidrometerologi saat hujan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim, Kamis 16 Februari 2023.
Adapun beberapa daerah di Sulawesi Tengah yang berpotensi terjadi bencana hidrometerologi antara lain Kabupaten Buol, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Tojo Una-una, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Morowali Utara.
“Berdasarkan kajian fenomena yang terlihat di atmosfer, sampai tanggal 20 Februari 2023 masih akan terus terjadi, sehingga masyarakat yang ada di daerah-daerah tersebut untuk waspada,” kata Alim.
Baca: Sulteng Potensi Hujan 20 Hari Kedepan, BMKG Bagi Zona Cuaca Buruk
Alim pun menyampaikan, agar pemerintah daerah di tiap-tiap wilayah melaksanakan langkah antisipasi, khusurnya terhadap kawasan bantaran sungai ataupun di sekitar lereng gunung yang padat pemukiman penduduk.
Alim menambahkan saat hujan seperti sekarang bencana hidrometerologi yang terjadi di daerah-daerah tersebut adalah tanah longsor.
“Daya rekat semakin berkurang sehingga tanah menjadi jenuh disebabkan hujan, tanah basah diguyur hujan selama berhari-hari berpotensi lepas atau longsor,” terang Alim.
Baca: Cuaca 25 Juli 2021 BMKG: Sulteng Potensi Hujan Disertai Kilat
Alim memaparkan, risiko tanah longsor di wilayah yang sering terkena bencana hidrometeorologi, khususnya di Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, Kabupaten Paris Moutong, serta wilayah Kabupaten Morwali dan Kabupaten Morowali Utara.
Apalagi wilayah-wilayah yang memiliki riwayat bencana hidrometeorologi, menurutnya, kemungkinan bencana bisa berulang bila tidak dilakukan antisipasi, salah satunya memperbaiki alur alam yang sudah dipenuhi sedimentasi.
“Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan masih akan selalu terjadi di malam, dini hari, juga pagi hari, dengan intensitas ringan, sedang sampai lebat,” ucap Alim.
Baca: Peringatan dini BMKG Palu, Potensi Hujan dan Angin Kencang di Sulteng
Alim menyebutkan, curah hujan pendek 30 hingga 60 menit dan curah hujan panjang 69 menit atau lebih, tergantung cuaca, sebab daerah ini bukan daerah non zom, sehingga cuaca berubah sangat cepat.
Dia juga mengimbau pengendara yang melintasi jalur gunung siang dan malam untuk waspada dan berhati-hati karena longsor bisa terjadi di jalur tersebut saat musim hujan.
“Meskipun ini hanya himbauan, namun harus diwaspadai karena bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja, di mana saja. Oleh karena itu, kita harus memperkuat diri dengan memperhatikan informasi yang diberikan oleh pemerintah,” tutup Alim. (*/NRL)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News