Nasional, gemasulawesi – Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamekumham), Eddy Hiariej, diketahui hadir dalam acara pengukuhan guru besar di Balai Senat Universitas Gadjah Mada hari ini, tanggal 16 November 2023, pagi tadi.
Wamenkumham Eddy Hiariej dilaporkan duduk di barisan depan dengan mengenakan seragam toga dalam acara pengukuhan mantan Wakil Rektor UGM, Paripurna Sugarda, sebagai guru besar UGM tersebut.
Setelah pengukuhan guru besar itu selesai, Wamenkumham Eddy Hiariej tampak menyalami Paripurna Sugarda besama rombongan guru besar UGM lainnya.
Baca: Dapatkan Nomor Urut 3, Relawan Ganjar dan Mahfud Nilai Cerminkan Sila Ketiga Pancasila
Eddy tampak memasuki ruang senat tanpa berbicara sepatah kata pun.
Selain Eddy, Ganjar Pranowo juga tampak hadir dalam acara pengukuhan guru besar UGM tersebut sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).
Saat ditemui oleh awak media hari ini, sekretaris UGM, Andi Sandi, menyatakan jika alasan Eddy Hiariej hadir hari ini di acara pengukuhan guru besar adalah karena masih berstatus sebagai guru besar di Universitas Gadjah Mada.
Baca: Lakukan OTT di Bondowoso, KPK Bawa 6 Orang ke Jakarta Termasuk Pihak Swasta
“Karena statusnya masih guru besar, dia memakai toga,” katanya.
Lembaga Anti Rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya telah menyatakan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Eddy Hiariej adalah tersangka untuk dugaan penerimaan pemberian yang diterimanya saat dirinya masih menjabat sebagai Wamenkumham hingga sekarang dan juga suap beberapa waktu yang lalu.
Di kesempatan terpisah, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, menyebutkan hingga kini tim penyidik KPK masih mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus Eddy Hiariej.
“Para saksi akan kami periksa dalam waktu dekat ini,” ujarnya.
Diketahui jika sejak KPK menetapkannya sebagai tersangka, keberadaan Eddy Hiariej sempat dipertanyakan.
Di pihak lain, beberapa pihak juga mendesak Eddy Hiariej untuk mundur dari posisinya sebagai Wamenkumham karena statusnya yang kini menjadi tersangka KPK.
Pengacara Ketua IPW (Indonesia Police Watch) Sugeng Tegus Santoso, Deolipa Yumara, menyebutkan jika sebaiknya Eddy mengundurkan diri atau berhenti dengan sukarela dari jabatannya.
KPK sendiri telah menetapkan 4 tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang dilakukan Eddy dengan rincian 3 penerima dan 1 pemberi.
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, juga meminta publik untuk bersabar karena untuk mengumpulkan bukti-bukti tesrebut diperlukan waktu yang banyak.
“Kami butuh waktu dan proses untuk menyelesaikan suatu perkara,” tegasnya. (*/Mey)