Berita Sulawesi tengah, gemasulawesi.com– Kurang lancarnya pasokan gula dari Gorontalo dan Makassar disinyalir menjadi penyebab harga gula di Sulawesi tengah (Sulteng) melambung tinggi.
Hal itu terungkap saat tim yang dipimpin Karo Ekonomi Provinsi Sulawesi tengah, Rudi Dewanto mengunjungi kantor distributor gula PT Sinar Lestari di jalan I Gusti Ngurah Rai untuk mengecek penyebab harga gula melambung tinggi.
Diketahui, harga gula yang biasanya hanya Rp12.500 per kg saat ini telah tembus di kisaran harga Rp 18.000-20.000 per Kg.
“Kami berharap Satgas Pangan Polda Sulteng mengawasi dan menindak oknum yang membuat harga tinggi di luar batas kewajaran. Mengingat konsumsi rata-rata gula masyarakat Sulteng per bulan mencapai 3000 Ton,” harap Rudi Dewanto.
Sementara itu stok beras diperkirakan bisa bertahan hingga 5 bulan kedepan. Berdasarkan pengecekan tim gabungan OPD provinsi Sulteng dan satgas pangan Polda mengecek langsung di gudang Bulog pada Selasa pagi 21 April 2020.
Kedatangan tim disambut langsung oleh Miftahul Ulum selaku Kepala Kantor Perum Bulog Wilayah Sulawesi tengah di lokasi gudang Bulog di Kelurahan Tondo, Palu.
Stok di gudang bulog kata Miftahul Ulum, mencapai 10.000 ton dan siap disalurkan ke sejumlah kabupaten yang telah memesan di Bulog sehingga diharapkan tidak menumpuk lama.
Ia menjelaskan, dengan stok saat ini sanggup mencukupi kebutuhan pangan jelang bulan puasa dan lebaran bahkan bisa memenuhi kebutuhan warga Sulawesi tengah sampai masa paceklik di Bulan Juli dan Agustus nanti.
Sedangkan 1.500 ton beras bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sulteng untuk masyarakat terdampak Covid-19 selama 3 bulan juga bisa terpenuhi.
Dalam waktu dekat ini lanjutnya, Bulog juga akan menerima tambahan beras sebanyak 4.000 ton.
“Untuk Sulawesi Tengah, Saya kira cukup aman,” kata Sekda Moh. Hidayat Lamakarate setelah berkeliling melihat stok beras Bulog.
Tim provinsi Sulawesi tengah terdiri dari Wagub H. Rusli Dg. Palabbi, SH, MH, Sekda Dr. H. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si, Asisten Dr. B. Elim Somba, M.Sc, Kadis Sosial Drs. H. Ridwan Mumu, M.Si dan Karo Ekonomi Dr. Rudi Dewanto.
Laporan: Muhammad Irfan Mursalim
Sumber: Humas Setdaprov Sulteng