Nasional, gemasulawesi - Pada Agustus 2023, sebagian atap Rumah Susun (Rusun) Marunda Blok C di Cilincing, Jakarta Utara mengalami runtuh, hingga mengakibatkan penghuni harus direlokasi ke Rusun Nagrak.
Relokasi ini tidak hanya membawa dampak pada kehidupan penghuni, tetapi juga menyebabkan peningkatan tindak pencurian aset bangunan di rusun yang ditinggalkan yakni Rusun Marunda Blok C.
Runtuhnya sebagian atap Rusun Marunda Blok C membuat pihak berwenang mengambil tindakan cepat untuk menjamin keselamatan penghuni.
Penghuni kemudian dipindahkan ke Rusun Nagrak untuk mendapatkan tempat tinggal yang lebih aman.
Namun, sejak relokasi ini, prasarana di Rusun Marunda, seperti penerangan dan pagar, sudah tidak lagi terpasang, membuat lingkungan sekitar menjadi rawan terhadap tindakan kriminal.
Pencurian sejumlah aset di Rusun Marunda Blok C diketahui sudah terjadi sejak Oktober 2023 lalu.
Menurut Salfar Ridwan, eks Kepala Satuan Pelaksana Penertiban UPRS Wilayah II DKI Jakarta, beberapa kali terjadi aksi pencurian aset bangunan di Rusun Marunda yang kosong.
Kondisi rusun yang gelap dan tidak terlindungi menjadi faktor utama yang memudahkan pencuri menjalankan aksinya.
Lingkungan sekitar yang kurang terawasi juga turut mendukung terjadinya pencurian ini.
Salfar menyatakan bahwa belum bisa dipastikan siapa pelaku pencurian ini karena kondisi rusun yang sangat memungkinkan banyak pihak untuk melakukan tindakan kriminal tersebut.
Banyak aset yang hilang dicuri, dan hal ini menambah kerugian serta memperparah kondisi bangunan yang sudah rusak.
Menanggapi situasi yang memprihatinkan ini, Salfar mengungkapkan bahwa sudah ada rencana untuk melakukan revitalisasi bangunan rusun tersebut.
Rencana revitalisasi ini diharapkan dapat mulai direalisasikan pada tahun 2025.
Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki dan memperkuat infrastruktur rusun agar bisa kembali digunakan dengan aman oleh para penghuni.
Relokasi penghuni dan maraknya pencurian aset bangunan ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas publik secara terus-menerus.
Keamanan dan kesejahteraan penghuni rusun harus menjadi prioritas utama, dan perencanaan yang matang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, keterlibatan komunitas sekitar dalam menjaga lingkungan rusun sangat penting. Pemasangan kembali prasarana dasar seperti penerangan dan pagar juga bisa membantu mengurangi tindak kriminalitas.
Dengan adanya rencana revitalisasi, diharapkan bangunan rusun bisa kembali berfungsi dengan baik dan memberikan tempat tinggal yang layak bagi para penghuni. (*/Shofia)
 
             
                                     
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                     
                     
                     
                                        