Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Update terkini pandemi virus dari Pusdatina virus corona Sulteng bertambah satu terkonfirmasi positif asal Kabupaten Poso dan sembuh virus corona 21 orang.
Dengan pertambahan satu kasus, maka jumlah terkonfirmasi positif virus di Kabupaten Poso ada delapan orang. Maka, total keseluruhan se Sulteng menjadi 112 kasus dan sudah dinyatakan sembuh corona 21 orang.
Dengan tambahan satu positif virus corona, hingga saat ini sudah sembilan terkonfirmasi positif virus corona berasal dari Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
Berikut data terkonfirmasi virus corona dari beberapa wilayah yaitu 18 kasus dari Kota Palu, tiga dari Kabupaten Sigi, delapan dari Poso, 11 dari Tolitoli, satu dai Banggai Kepulauan, enam dari Morowali dan 13 dari Morowali Utara.
Sementara, selain Kabupaten Poso ada juga kasus terkonfirmasi positif terbanyak berasal dari Kabupaten Buol dengan 49 kasus. Dan yang terbaru adalah tiga kasus dari Banggai Sulawesi Tengah.
Sementara itu, data situs resmi pemerintah covid19.go.id pada 15 Mei 2020, menunjukkan terdapat penambahan 490 orang terkonfirmasi positif corona. Sehingga totalnya mencapai 16496 kasus.
Sedangkan, catatan data memperlihatkan meninggal akibat wabah corona adalah 1076 orang, 11617 orang dalam perawatan dan 3803 orang dinyatakan sembuh corona termasuk 21 orang dari Poso Sulteng.
Menurut grafik, 75 persen dari terkonfirmasi positif virus corona adalah dari kaum laki-laki, sedangkan 25 persen sisanya dari perempuan.
Sedangkan, grafik dari kelompok umur menunjukkan rentang umur 25-49 terbanyak terpapar virus corona dengan data 56 persen. Umur >55 sebanyak 17 persen, umur 50-54 sebanyak 9 persen.
Kemudian, gejala demam mendominasi data medis positif virus corona sebanyak 72 persen, gejala batuk 70 persen, riwayat demam 45,5 persen dan gejala sakit tenggorokan dan pilek sebanyak 15 hingga 18 persen.
Dari beberapa rekam medis, terlihat 90 persen kondisi penyerta pasien positif virus corona adalah dengan riwayat gangguan pernafasan lainnya.
Kemudian, riwayat diabetes melitus sebanyak 19 persen, hipertensi 19 persen dan sakit jantung 4,8 persen.
Sebelumnya, perkembangan data pandemi virus corona, Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah jebol. Tiga orang warganya terkonfirmasi positif virus corona.
Pada 14 Mei 2020, Jubir virus corona Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu mengatakan, tiga warga Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah terkonfirmasi positif virus corona, berdasarkan pemeriksaan sampel SWAB di UPT Laboratorium Kesehatan di Kota Palu.
Kemudian, Bupati Banggai Herwin Yatim menyebutkan tiga warga Banggai dinyatakan positif terpapar virus corona berasal dari tiga kecamatan. Ketiga warga ini dari Kecamatan Luwuk, Nambo dan Nuhon.
Ia mengatakan, tim gugus tugas saat ini sudah menjemput dua pasien di Kecamatan Nambo dan Nuhon.
Selama ini lanjut dia, mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sedangkan pasien dari Kecamatan Luwuk sudah beberapa hari ini diisolasi di gedung SKB Dinas Pendidikan Banggai di Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk.
Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Sulteng, dr. Anang Otoluwa memberikan informasi riwayat perjalanan ketiga pasien positif virus corona itu.
Ia menjelaskan, pasien Luwuk dari Gowa, pasien Nuhon dari Surabaya dan pasien Nambo dari Gorontalo.
Selanjutnya, ketiga warga ini memiliki riwayat perjalanan dari daerah zona merah terpapar virus corona.
Pasien asal Kecamatn Nuhon, memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur. Pasien laki-laki berusia 39 tahun ini, sempat kontak erat dengan pasien positif corona di Banggai Kepulauan (Bangkep).
Sementara pasien asal Kecamatan Luwuk, memilili riwayat perjalanan dari Gowa Sulawesi Selatan. Lelaki berusia 20 tahun ini sempat mengikuti ijtima Gowa pada Maret 2020 lalu.
Sedangkan untuk pasien dari Kecamatan Nambo, sempat berkunjung ke Provinsi Gorontalo dan kembali ke Kabupaten Banggai pada akhir April 2020 lalu.
Saat ini, tim gugus tugas percepatan penanganan virus corona Kabupaten Banggai tengah melacak orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan ketiga pasien.
Parigi Moutong Nihil Positif Corona
Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah hingga saat ini masih nihil terkonfirmasi positif virus corona.
Banyak pihak bersyukur di Parigi Moutong Sulawesi Tengah masih terbebas dari virus yang sudah merenggut banyak nyawa.
Jubir Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Parigi Moutong, Irwan, SKM mengatakan semua pihak mempunyai peran yang sangat penting.
Baik itu petugas kesehatan, tim gugus serta semua pihak berperan sehingga sampai hari ini Kabupaten Parigi Moutong masih nihil.
Kedepannya peran itu harus lebih ditingkatkan lagi. Mengingat Kabupaten Parigi merupakan wilayah dengan jalur lintasan transportasi antar kabupaten di Sulawesi Tengah. Dan sudah dikelilingi daerah terkonfirmasi positif virus corona.
Peranan tenaga kesehatan dari Tim Suveilans yang cukup aktif, juga menjadi salah satu penentu dalam pencegahan virus corona.
Petugas surveilans merupakan bagian dari petugas kesehatan yang bertugas untuk mengumpulkan data. Selanjutnya, data dianalisa menjadi informasi yang sangat bermanfaat untuk pencegahan virus corona.
Sehingga, dengan adanya informasi yang akurat terkait virus corona, proses pelacakan, pengawasan dan pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.
Tim tenaga kesehatan di Parigi Moutong, melakukan pengawasan hingga ke rumah-rumah warga. Terutama jika ada informasi tentang adanya OTG dan ODP virus corona.
Bagi yang dinyatakan sakit, baik ODP maupun PDP virus corona dilakukan perawatan dan pengobatan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit.
Selanjutnya, pengobatan dilakukan berdasarkan indikasi medis dan hasil diagnosa dokter.
ODP dan PDP virus corona langsung diambil sampel SWAB. Kemudian, langsung dikirim ke Labkesda Pemprov Sulteng, untuk segera mendapatkan kejelasan hasil uji laboratorium agar tindakan pencegahan dapat dilaksanakan sesegera mungkin.
Dalam pencegahan covid-19 di Sulteng, Kepala Dinkes Sulteng, Dr Reny A Lamadjido menghimbau:
Mohon tinggal dalam rumah. Alasannya, apabila banyak beraktifitas di luar rumah dapat menularkan atau tertular virus corona. Terutama bagi generasi muda Orang Tanpa Gejala (OTG). 60-70 persen adalah OTG virus corona.
Jangan ada warga berkumpul dalam satu tempat, apapun kegiatannya. Kecuali ada kebutuhan yang sangat mendesak. Namun, apabila ingin melakukan kegiatan sifatnya berkumpul banyak orang, sebaiknya memberlakukan physical distancing (jarak dua meter). Kalau ingin keluar rumah mesti memakai masker pelindung.
Harapannya dengan banyak tinggal di rumah, dapat menyayangi seluruh anggota keluarga dan warga disekitarnya. Sehingga tidak terjadi penyebaran virus corona secara massif.
Diharapkan, bagi pendatang yang baru tiba dari daerah atau tempat terdapat penyebaran virus corona, untuk segera melapor dan dilakukan pemeriksaan. Apabila dalam pemeriksaan tidak menimbulkan gejala serius dapat isolasi mandiri (ODP) sambil dilakukan pengawasan dari Tenaga kesehatan. Sebaliknya, jika gejalanya berat dapat dimasukkan ke dalam rumah sakit untuk perawatan intensif.
Kita jangan melakukan diluar instruksi pemerintah. Patuhilah yang sudah menjadi petunjuk dari Pemerintah pusat, Pemprov, Pemda dan Pemkot.
Terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang sudah mengabdi, pelayanan dan merawat seluruh pasien virus corona.
Laporan: Muhammad Rafii