Berita kota palu, gemasulawesi– Hasil rapid test positif, tiga warga pelaku perjalanan asal Kabupaten Jeneponto menjalani isolasi covid-19 di Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Dari 19 orang yang menjalani rapid test, ada tiga orang yang hasilnya reaktif dan 16 orang lainnya non-reaktif,” ungkap Ketua Tim Surveillance Kota Palu Sulawesi Tengah, dr. Rochmat, Sabtu 6 Juni 2020.
Tim Surveillance Kota Palu melakukan rapid test kepada 19 orang Pelaku Perjalanan asal kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Jumat malam, 7 Juni 2020.
Rapid test itu dilakukan di Pondok Perawatan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Asrama Haji Transit Kota Palu Sulteng.
“Tiga orang itu langsung kita menjalani isolasi covid-19 di Pondok Perawatan Asrama Haji Kota Palu. Sementara 16 orang lainnya ada di basecamp mereka di lingkungan Masjid Agung,” ungkapnya.
Untuk 19 orang ini kata dia, merupakan para pekerja pembangunan Masjid Agung Darussalam yang kini bernama Masjid Raya Darussalam Provinsi Sulteng.
Ia mengatakan, mereka tiba di Kota Palu Sulteng dengan menggunakan bis pada Jumat malam, 5 Juni 2020 sekitar pukul 18.00 WITA. Dan langsung diarahkan ke Pondok Perawatan Asrama Haji untuk melakukan rapid test dari pos pemeriksaan kelurahan Watusampu.
Ia menjelaskan, selain tiga orang yang hasil rapid testnya reaktif tadi, pihaknya juga akan tetap mengawasi 16 orang yang non-reaktif.
“InsyaAllah hari kelima atau hari Kamis depan kita akan lakukan pengambilan rapid test lagi terhadap 19 orang tadi. Tapi kita mau koordinasi dulu dengan pihak kontraktornya,” terangnya.
Sementara itu, perihal Pemkot Palu mengeluarkan surat edaran tentang pembatasan perjalan orang itu adalah upaya untuk menindaklanjuti sesuai dengan perintah gugus tugas secara nasional melalui surat edaran no 4 tahun 2020 tentang kriteria pembatasan perjalanan orang dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
Sehingga itulah upaya kita memperketat pos pengawasan lalulintas pelaku perjakanan disemua pintu masuk ke Kota Palu untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Kemudian, Kadinkes Palu dr Husaema M.Kes mengatakan perihal evaluasi pencegahan dan pengendalian covid 19 di Kota Palu periode 23 mei sampai 4 juni 2020 berdasarkan indikator warga produktif aman covid-19.
Kondisi epid Kota Palu menunjukkan tren positif menuju zona hijau, kasus positif tidak bertambah sembuh empat orang (menurun), jumlah kasus ODP dan PDP menurun, jumlah kematian tidak ada/tetap tidak bertambah dan penularan langsung pada tenaga medis tidak ada (kurva ODP, PDP terkonfirmasi positif).
Kondisi kata dia, menggambarkan angka reproduktif efektif atau daya tular covid-19 stabil. Artinya penyebaran covid 19 dapat dikendalikan atau di eradikasi.
Kemampuan Pemkot Palu dalam penanganan kesehatan warga yang terinfeksi covid-19 yaitu kategori respon tinggi. Ditandai dengan tersedianya APD medis, sarana dan alat medis lainnya, perlengkapan pasca wafad, pondok perawatan data logistik rumah sakit dan puskesmas.
Kemampuan Pemkot Palu dalam melakukan penelusuran riwayat kontak dekat dengan orang terinveksi covid-19 yaitu kategori respon sedang ditandai dengan teridentifikasinya orang yang memiliki kontak dekat dengan covid 19 (kontak tracking posko covid, posko lintas batas).
Data kontak orang yang terinveksi covid-19, orang yang kontak dengan covid 19 dilakukan test (reaktif tidak lebih dari 5 persen dari total rapid test 17 orang reaktif dari 454 yang dilakukan rapid test dan tidak test PCR 86 orang positif 19 orang), penegakan aturan physical distancing area publik agar lebih diperketat.
Standar minimal relaksasi atau pengurangan pembatasan (kemendagri 440.830 tahun 2020) adalah kondisi epid zona hijau. Kemampuan penanganan kesehatan warga terinfeksi covid-19 kategori sedang serta kemampuan dalam pelaksanaan riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi covid-19 kategori respon sedang.
Laporan: Muhammad Rafii