Sulawesi Tenggara, gemasulawesi – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Tahun mengusung tema aman sukses membangun sultra.
Upacara tersebut bertempat di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sultra pada Kamis, 27 April 2023, dalam kesempatan tersebut Ali Mazi mengatakan sekilas tentang sejarah Sulawesi Tenggara.
“Sejarah Terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara didirikan sebagai daerah otonom di bawah Perpuo Nr. 2 Tahun 1964 UU No. 13 Tahun 1964,” kata Ali Mazi.
Baca: Nelayan Wajib Hati-Hati, Gelombang Tinggi Masih Incar Sultra
Kemudian ia menjelaskan penghormatan Lambang Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Setelah itu Ia menyampaikan beberapa hal yang pertama catatan sejarah serta capaian pembangunan hingga saat ini.
“Kedua bagi kita selaku penikmat hasil kerja keras dan karya para pendahulu, untuk melanjutkan hal-hal positif yang telah dicapai dalam pembangunan daerah Sultra,” jelasnya.
Ketiga ia mengajak untuk bersyukur bahwa daerah Sultra dari waktu ke waktu terus mengalami kemajuan.
Baca: Gubernur Sulawesi Tenggara Resmi Membuka Pekan Olahraga dan Seni Pulau Makassar 2023
Keempat, orang Indonesia termasuk masyarakat Sulawesi Tenggara akan menggelar pemilu 2024.
“Tentu sebentar lagi kita akan menyambut baik kegiatan pesta demokrasi sebagai momentum perubahan,” terangnya.
Setelah itu, diberikan penghargaan kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada Pegawai Negeri Sipil (ASN) yang berjumlah 7 (tujuh) orang.
Dan dengan gelar layanan ASN yang telah melewati masa jabatan selama sepuluh, dua puluh dan tiga puluh tahun.
Baca: Gubernur Sulawesi Tenggara Hadiri Penyaluran Bantuan Langsung Tunai
“Surat Keputusan Nomor: 115/ TK/Tahun 2022 pada tanggal 15 Desember 2022 tentang penganugerahan tanda kehormatan tersebut di tanda-tangani oleh Presiden Republik Indonesia,” paparnya.
Seremoni Gubernur Sulawesi Tenggara diakhiri dengan sambutan para kepala desa, camat dan lurah se-Sulawesi Tenggara.
Gubernur dalam Audiensenya menyampaikan bahwa selama masa pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara, berhasil meningkatkan peringkat Indeks Desa Membangun (IDM).
“Yang pada tahun 2018 Prov. Sultra masuk dalam kategori desa tertinggal hari ini menjadi kategori desa berkembang pada tahun 2022,” ungkapnya.
Dan berbagai keberhasilan tersebut juga dapat dilihat dari pencapaian sebagai pertama, berkurangnya jumlah desa sangat tertinggal yang pada 2018 berjumlah lebih dari seribu lima ratus desa menjadi hanya tujuh desa tertinggal pada 2022.
Kedua meningkatnya jumlah desa berkembang dan maju dari 393 Desa tahun 2018 menjadi 1.597 desaa tahun 2022.
“Ketiga terwujudnya desa mandiri dari tidak ada pada tahun 2018 menjadi 4 desa mandiri pada tahun 2022 yaitu Desa Lasalimu Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton,” sebutnya.
Serta Desa Walando Kabupaten Buton Tengah, Desa Tamboli Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka dan Desa Iwoimendaa Kecamatan Iwoimendaa Kabupaten Kolaka
Terkhusus untuk camat,lurah dan kepala desa yang telah bekerjasama dengan membangun wilayah masing-masing.
“Saya berharap kedepan tidak ada lagi desa berstatus tertinggal atau sangat tertinggal di Provinsi Sulawesi Tenggara,” harapnya. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News