Pasokan Tersendat Karena Cuaca Buruk, Harga Bahan Pokok di Wilayah Kepulauan Sumenep Alami Kenaikan dalam Sepekan Terakhir

Ket. Foto: Harga Bahan Pokok di Wilayah Kepulauan Sumenep Dilaporkan Mengalami Kenaikan dalam Seminggu Terakhir
Ket. Foto: Harga Bahan Pokok di Wilayah Kepulauan Sumenep Dilaporkan Mengalami Kenaikan dalam Seminggu Terakhir Source: (Foto/Pinterest)

Sumenep, gemasulawesi – Menurut laporan, harga bahan pokok atau sembako di wilayah Kepulauan Sumenep dikabarkan mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir.

Disebutkan jika kenaikan harga bahan pokok di Sumenep tersebut merupakan dampak dari tersendatnya pasokan dikarenakan cuaca buruk yang terus terjadi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Sumenep, Muhammad Ramli, menyatakan jika cuaca buruk dipastikan akan memberikan dampak terhadap pasokan bahan pokok disebabkan sembako banyak yang dikirim melalui kapal.

Baca Juga:
Banjir Semarang, BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Pengungsi Terpenuhi dengan Baik

“Sedangkan, hingga kini, pelayaran masih tertutup karena cuaca buruk, sehingga otomatis banyak bahan pokok atau sembako yang tidak dapat terkirim seperti biasanya,” terangnya.

Menurut data di Disperindag, harga bahan pokok atau sembako yang dikabarkan mengalami kenaikan yang signifikan di Sumenep, seperti beras, gula dan juga minyak goreng.

Ramli memaparkan jika laporan para camat di wilayah Kepulauan Sumenep adalah 3 sembako tersebut yang mengalami kenaikan.

Baca Juga:
Ramadhan Hampir Sepekan, Harga Tomat Melonjak hingga 2 Kali Lipat Menjadi 30 Ribu Rupiah untuk 1 Kilogram di Jakarta Selatan

“Tim kecamatan juga terus melakukan monitor harga di lapangan,” katanya.

Menurut Ramil, terdapat 4 kecamatan kepulauan besar yang mengalami kondisi kekurangan stok sembako.

Selain bahan pokok, cuaca buruk juga mengakibatkan harga komoditas hasil laut di sejumlah pasar tradisional di Kota Sumenep juga mengalami kenaikan.

Baca Juga:
Arus Mudik Idul Fitri 2024, Lalu Lintas di Tol Bali Mandara Diperkirakan Tidak Akan Sepadat Libur Nataru

Dilaporkan jika seluruh jenis ikan mengalami kenaikan dikarenakan minimnya hasil tangkapan nelayan yang diterima oleh para pedagang di pasar.

Fatimah, yang merupakan salah satu penjual ikan di Pasar Anom yang berada di Kota Sumenep, menyebutkan jika ombak yang tinggi memang mengakibatkan nelayan yang sedikit mau melaut.

“Semua jenis ikan naik, seperti cakalang, udang, tongkol, kepiting, serta cumicumi,” ungkapnya.

Baca Juga:
Stok Tersedia Melimpah di Bulan Maret, Harga Cabai di Kabupaten Kediri Dilaporkan Stabil

Dia menambahkan jika rata-rata setiap jenis ikan mengalami kenaikan harga dari Rp 5.000,00-Rp 15.000,00 jika dibandingkan dengan harga normal di hari-hari biasa.

Selain itu, cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Madura juga masih menyebabkan aktivitas di tempat pelelangan ikan tutup, seperti yang terlihat di PPI Pasongsongan Sumenep.

Dikabarkan jika ratusan perahu milik para nelayan terlihat masih terparkir akibat ombak yang tinggi dan angin kencang. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Jelang Arus Mudik Lebaran 2024, Polres Lampung Selatan Siapkan Skema Antisipasi Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Bakauheni

Polres Lampung Selatan menyiapkan skema antisipasi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni menjelang arus mudik Lebaran 2024.

Bulan Ramadhan, Petani Timun Suri di Tangerang Dilaporkan Mendapatkan Keuntungan yang Melimpah

Para petani timun suri di Tangerang mendapatkan keuntungan yang melimpah dari hasil penjualan timun suri di bulan Ramadhan.

Habiskan 1 Juta Rupiah, Warga Semarang Buat Sepeda dari Pelampung untuk Lewati Banjir

Salah satu warga Semarang membuat sepeda dengan roda yang terbuat dari pelampung untuk dirinya dapat melewati banjir.

Diharamkan MUI, Pedagang di Kediri Tolak Kurma yang Dikirim dari Penjajah Israel

Pedagang kurma di Kediri menolak kurma yang dikirimkan dari penjajah Israel karena adanya fatwa MUI yang mengharamkan.

Penuhi Kebutuhan Perbankan dan Masyarakat saat Ramadhan serta Idul Fitri, BI Solo Siapkan Uang Baru 4,3 Triliun Rupiah

Bank Indonesia Solo menyiapkan uang baru 4,3 triliun rupiah untuk memenuhi kebutuhan perbankan dan masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;