Tanjungpinang, gemasulawesi – Menurut laporan, para pedagang daun ketupat memperoleh keuntungan yang lebih besar menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2024.
Dikabarkan jika dalam sehari, para pedagang daun ketupat di Tanjungpinang dapat meraih omzet hingga mencapai Rp 400.000,00 dalam sehari.
Hal tersebut dikarenakan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 yang akan tiba sebentar lagi.
Telah menjadi tradisi, masyarakat Indonesia akan membuat makanan Idul Fitri tahun 2024 yang telah menjadi ciri khas, yakni ketupat.
Hal ini menjadi berkah tersendiri untuk para penjual daun ketupat di Pasar Bintan Center Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Para pedagang tersebut mengakui jika mereka menjual daun ketupat dengan harga sekitar Rp 12.000,00 per ikatnya.
Nesti, salah satu pedagang daun ketupat di Pasar Bintan Center Tanjungpinang, menyatakan jika omzetnya dalam sehari dalam hal menjual daun ketupat dapat mencapai Rp 400.000,00.
“Saya menjual daun ketupat sejak pukul 05.00 WIB dan itu akan habis terjual dalam kurun waktu kurang dari setengah hari,” katanya dalam keterangannya kemarin, 8 April 2024.
Nesti menambahkan jika pada pukul 11.00 WIB, dia akan pulang kembali ke rumahnya.
“Saya telah berjualan daun ketupat selama 3 hari dengan harga 10 biji dijual sekitar Rp 10.000,00,” ujarnya.
Nesti memaparkan jika dia juga menjual untuk pulut dan juga untuk lontong.
Saat perayaan Idul Fitri tahun 2024, ketupat diketahui biasanya akan disantap dengan menggunakan berbagai macam menu makanan khas Lebaran, yakni opor ayam, rendang, semur dan makanan lainnya.
Di sisi lain, sejumlah pemudik melakukan aksi protes terhadap petugas penyedia penyeberangan dan juga pihak kepolisian yang ada di lapangan.
Para pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat tersebut emosi dikarenakan telah seharian menunggu untuk dapat masuk ke kapal di Pelabuhan Merak, namun, terdapat pengaturan yang tidak adil, dimana jalur kedatangan kendaraan didahulukan.
Dilaporkan terjadi adu mulut, yang bahkan hingga nyaris saling pukul, tetapi berhasil dilerai. (*/Mey)