7 Hari Belum Juga Ditemukan, Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang Saat Memancing di Pantai Lancing Lombok Tengah Terpaksa Dihentikan

Tujuh hari tak membuahkan hasil, Tim SAR gabungan terpaksa hentikan pencarian Dokter Wisnu yang hilang usai dihantam ombak.
Tujuh hari tak membuahkan hasil, Tim SAR gabungan terpaksa hentikan pencarian Dokter Wisnu yang hilang usai dihantam ombak. Source: Foto/Instagram @humas.basarnas.mataram

Lombok, gemasulawesi – Berita hilangnya dokter Lalu Wisnu Aditya Wardana (27) atau dikenal dengan Dokter Wisunu usai mengalami kecelakaan saat memancing di Pantai Lancing masih menjadi sorotan.

Dokter Wisnu dikabarkan hilang tenggelam karena perahu yang ditumpanginya terbalik akibat gelombang tinggi.

Tim SAR gabungan Mataram telah memperluas pencarian terhadap dokter Wisnu yang hilang tenggelam sejak Rabu, 17 April 2024 tersebut.

Kini, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah mengambil langkah serius dalam pencarian Dokter Wisnu yang mengalami kecelakaan di Pantai Lancing tersebut.

Baca Juga:
Ikut Terlibat dalam Kasus Pungutan Liar di Rutan, KPK Berhentikan 66 Pegawai yang Terbukti Melanggar Ketentuan Disiplin PNS

Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, mengungkapkan bahwa selama tujuh hari pencarian yang melibatkan Tim SAR dan BPBD belum membuahkan hasil. 

Meskipun telah melibatkan kelompok nelayan berpengalaman, termasuk penyisiran pantai dan penggunaan drone, namun dokter Wisnu belum juga ditemukan.

Menurut Firman, cuaca dengan gelombang tinggi menjadi kendala utama dalam pencarian ini. 

"Kami berdoa agar dokter Wisnu bisa segera ditemukan. Namun, cuaca yang tidak bersahabat dengan gelombang tinggi menjadi kendala utama dalam operasi pencarian ini," jelas Lalu Firman Wijaya.

Baca Juga:
Selama Musim Mudik Lebaran, Pergerakan Penumpang yang Tiba di Indonesia Melalui Bandara Soekarno Hatta Tercatat Lebih dari 320 Ribu Orang

Meskipun demikian, upaya terus dilakukan dengan mengikuti SOP pencarian yang telah ditentukan. 

Karena meskipun batas waktu pencarian secara resmi adalah tujuh hari, namun bisa diperpanjang jika masih belum ditemukan.

Pemberhentian pencarian ini diputuskan usai tanda-tanda keberadaan dokter Wisnu tidak ditemukan setelah melaksanakan operasi pencarian selama tujuh hari sejak dikabarkan hilang.

Keluarga dokter Wisnu, bersama dengan kelompok nelayan dan masyarakat sekitar, terus melanjutkan upaya pencarian meskipun operasi SAR telah dihentikan. 

"Saat ini, keluarga terus melakukan upaya pencarian dengan bantuan nelayan dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Meskipun operasi SAR telah dihentikan, mereka tetap berharap untuk menemukan dokter Wisnu," tambahnya.

Baca Juga:
Atasi Tantangan Keamanan Kawasan dan Global, Menlu Retno Marsudi Tekankan Pentingnya Kerja Sama Kolektif antara Anggota ASEAN

Mereka masih berharap untuk menemukan dokter Wisnu secepat mungkin. Hal ini menunjukkan komitmen dan kepedulian yang besar dari keluarga dan masyarakat sekitar terhadap nasib dokter Wisnu.

Baiq Erna, bibi korban, menjelaskan bahwa keluarga meminta perpanjangan waktu pencarian, dan hal ini mendapat dukungan penuh dari BPBD dan komunitas nelayan. 

Meskipun demikian, mereka tetap berharap agar pemerintah pusat juga memberikan dukungan nyata dalam proses pencarian ini, baik melalui darat, laut, maupun udara.

Erna juga memberikan gambaran tentang sosok dokter Wisnu, yang dikenal sebagai pribadi yang kalem dan peduli terhadap keluarga, terutama neneknya. 

Baca Juga:
Masuk dalam Kloter 16, 141 Jamaah Calon Haji Asal Kabupaten Penajam Paser Utara Akan Diberangkatkan ke Tanah Suci pada Awal Juni

Dokter Wisnu juga mendapat dukungan moral yang besar dari masyarakat sekitar, terutama dari pasien-pasiennya yang merasa terbantu oleh perhatian dan pengobatan yang diberikan oleh dokter Wisnu.

Keberlanjutan upaya pencarian dokter Wisnu Aditya Wardana (27) yang hilang masih menjadi fokus utama bagi keluarga, masyarakat, dan pemerintah setempat. 

Semoga, dengan dukungan dan doa dari semua pihak, dokter Wisnu dapat segera ditemukan dengan selamat. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Memasuki Hari ke 5, Tim SAR Gabungan Kembali Lanjutkan Pencarian Korban Longsor di Bandung Barat

Pada hari ini, tanggal 29 Maret 2024, tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian korban longsor di Kabupaten Bandung Barat.

Sempat Dinyatakan Hilang Kontak, Tim SAR Akhirnya Ungkap Pilot Pesawat Bikin Tanda Asap-Api Usai Jatuh di Bukit Nunukan

Tim SAR evakuasi pilot dan engineer pesawat Smart Air. Sebelum ditemukan, tim SAR menemukan puing pesawat dari asap api yang dibuat pilot.

Tim SAR Turunkan Drone untuk Lakukan Pencarian Keberadaan Hafiza Bocah Perempuan yang Hilang

Hafiza bocah perempuan yang hilang di Perkebunan Sawit Leidong Wess Indonesia masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan.

Tim SAR Perpanjang Tiga Hari Pencarian Pilot Helikopter Polri NBO-105

Pencarian pilot helikopter NBO-105 polri yang jatuh diperairan Manggar, Belitung Timur, hingga saat ini masih belum ditemukan, tim SAR

Tim SAR Fokus Cari Ratusan Orang Hilang Pascagempa di Cianjur

Tim SAR gabungan pada Rabu 23 November 2022 fokus mencari korban yang hilang pascagempa yang terjadi di Cianjur, Provinsi Jawa Barat

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;