Jawa Timur, gemasulawesi - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali memperlihatkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi.
Erupsi kali ini menghasilkan kolom letusan setinggi sekitar 800 meter di atas puncak Gunung Semeru, atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kolom abu yang dihasilkan dari erupsi Gunung Semeru ini teramati berwarna kelabu dengan intensitas yang tebal mengarah ke arah timur.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Ghufron Alwi, mengonfirmasi bahwa erupsi terjadi pada Senin malam, 6 April 2024 sekitar pukul 22.07 WIB.
Menurut Ghufron Alwi, data dari seismograf mencatat amplitudo maksimum mencapai 22 mm dengan durasi erupsi selama 162 detik.
“Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi selama 162 detik,” jelas Ghufron.
Sebelumnya pada hari yang sama, Gunung Semeru juga mengalami erupsi pada pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak, atau sekitar 4.376 mdpl.
Meskipun erupsi ini telah terjadi, status Gunung Semeru masih tetap berada pada tingkat siaga atau Level III.
Sebagai langkah pencegahan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dengan jarak minimal 13 km dari puncak erupsi.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas di sepanjang tepi sungai dengan jarak minimal 500 meter dari sungai tersebut di sepanjang Besuk Kobokan.
Hal ini dilakukan karena kawasan tersebut berpotensi terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak erupsi.
Selain itu, PVMBG juga menegaskan larangan beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Warga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang bermuara di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada anak sungai dari Besuk Kobokan.
Dengan adanya aktivitas vulkanik ini, pihak berwenang terus memantau dan memberikan informasi serta imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari PVMBG demi keselamatan bersama. (*/Shofia)