Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Sulawesi Selatan, 15 Orang Meninggal Dunia dan 210 Warga Dievakuasi ke Pengungsian Sementara

Banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan 210 warga dievakuasi.
Banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan 210 warga dievakuasi. Source: Foto/BPBD Kabupaten Luwu

Sulawesi Selatan, gemasulawesi - Banjir dan longsor yang melanda tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menyebabkan 15 orang meninggal dunia.

Situasi terparah akibat banjir dan tanah longsor ini terjadi di Kabupaten Luwu, terutama di Kecamatan Latimojong, di mana sebanyak 210 warga yang paling terdampak dievakuasi ke pengungsian sementara.

Bencana banjir dan tanah longsor tersebut berdampak di tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Luwu, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Enrekang, Sinjai, dan Wajo.

Dari jumlah korban meninggal, sebanyak 13 orang berasal dari Luwu, sementara satu orang dari Wajo dan satu lagi dari Sidrap.

Baca Juga:
Menteri Perhubungan Membebastugaskan Direktur STIP Jakarta Imbas Insiden Tragis yang Mengakibatkan Putu Satria Meninggal Dunia

Amson Padolo, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, menjelaskan bahwa situasi sudah mulai membaik di enam kabupaten lainnya.

Namun, fokus saat ini adalah pada penanganan bencana di Luwu, khususnya dalam membuka jalur distribusi logistik ke 12 desa di Kecamatan Latimojong.

"Untuk saat ini, enam kabupaten sudah mulai pulih dan berada dalam kondisi yang stabil setelah proses pemulihan dan rehabilitasi. Oleh karena itu, fokus utama kami saat ini adalah membuka jalur distribusi logistik ke 12 desa di Kecamatan Latimojong, khususnya di Luwu," ujar Amson.

Korban tewas akibat banjir dan longsor di Luwu sebanyak 13 orang.

Baca Juga:
Buntut Viralnya Keributan Pembubaran Jemaat Ibadah Rosaria di Tangerang Selatan, Begini Tanggapan Dirjen Bimas Katolik

Delapan di antaranya meninggal karena tertimbun longsor, sedangkan lima lainnya terseret banjir bandang.

Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian untuk menemukan korban yang belum ditemukan.

Selain menangani situasi darurat, pemerintah juga mengalokasikan sumber daya untuk pemulihan dan rehabilitasi pasca-bencana.

Berdasarkan data terbaru BNPB dan BPBD Sulsel yang didapatkan pada 8 Mei 2024, terdapat kerugian materiil yang signifikan, termasuk rumah-rumah yang terdampak, jalan-jalan rusak, kendaraan yang terkena dampak, dan lahan pertanian warga yang terdampak.

Baca Juga:
Viral Aksi Pemerasan Oknum Juru Parkir kepada Supir Truk di Kalideres Jakarta Barat, Polisi Gerak Cepat Amankan Pelaku, Berikut Kronologinya

Warga yang terdampak bencana juga mengalami kesulitan dalam mengakses bantuan dan fasilitas publik karena sebagian besar infrastruktur telah rusak.

Kondisi cuaca yang masih tidak stabil juga menambah kompleksitas penanganan bencana.

Saat ini, BMKG telah mengeluarkan tanda siaga bencana di Sulsel hingga 11 Mei 2024.

Hal ini disebabkan oleh prediksi cuaca yang masih lebat hingga sangat lebat, meningkatkan risiko terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di beberapa daerah.

Baca Juga:
Intiplah Keajaiban Alam Tersembunyi, Mari Eksplorasi Memukau di Air Terjun Antrokan Manggisan Jember yang Penuh Pesona Menakjubkan!

Pemerintah dan lembaga terkait terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak dan melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi korban lebih lanjut.

Masyarakat juga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas terkait dalam menghadapi situasi darurat ini. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Terdampak Banjir dan Tanah Longsor, 16 Desa di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Masih Terisolir, BNPB Beri Bantuan Logistik dengan Helikopter

BNPB pastikan warga yang ada di 16 desa di Kabupaten Luwu yang masih terisolir akibat banjir dan tanah longsor tidak kekurangan logistik.

Bantu Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di 6 Kabupaten di Sulawesi Selatan, Pemerintah Pusat Kirim 40 Ton Beras

Pemerintah pusat mengirimkan bantuan sebanyak 40 ton beras untuk membantu warga yang terdampak banjir dan longsor di Sulawesi Selatan.

Gerak Cepat dalam Penanganan Darurat Banjir dan Tanah Longsor di Sulawesi Selatan, BNPB Beri Bantuan Logistik dan Dana Siap Pakai Rp2,5 M

Dana Siap Pakai sebesar Rp2,5 miliar diberikan BNPB kepada Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah longsor.

Bikin Emosi! Aksi Wisatawan Asing di Bali yang Ceburkan Motor Sewaan ke Kolam Renang Viral di Media Sosial, Banjir Hujatan Netizen

Netizen dibuat kesal dengan aksi wisawatan asing di Bali yang ceburkan motor sewaan ke dalam kolam renang dengan riang gembira.

27 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi di Kabupaten Garut, Kepala BMKG Minta Masyarakat Waspadai Potensi Bencana Tanah Longsor dan Banjir

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya membuat 27 rumah rusak. Masyarakat diminta waspada potensi longsor dan banjir.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;