Lagi! Siswi SD di Kota Depok Jadi Korban Bullying 3 Kakak Kelasnya hingga 5 Kali di Waktu Berbeda, Begini Kronologinya

Kasus bullying antar pelajar kembali terjadi, kali ini siswi SD di Kota Depok jadi korban kakak kelasnya.
Kasus bullying antar pelajar kembali terjadi, kali ini siswi SD di Kota Depok jadi korban kakak kelasnya. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Depok, gemasulawesi - Video yang menunjukkan seorang siswi SD di Kota Depok menjadi korban bullying dari tiga siswi SMP di Tanah Merah, Citayam, Depok, telah menjadi viral di media sosial. 

Dalam rekaman video tersebut, terlihat korban yang merupakan siswa SD di Kota Depok mengalami pemukulan, ditendang, dan dibenturkan ke tanah oleh pelaku, yang menyebabkan luka di punggung dan kepala korban.

Keluarga korban di Depok, yang diidentifikasi dengan inisial AU, merasa kesal dengan respons keluarga pelaku yang dinilai menyepelekan kejadian tersebut. 

Sabrina, kakak korban, mengungkapkan bahwa adiknya menjadi korban bullying setelah menemukan dua video penyiksaan di galeri ponsel AU. 

Baca Juga:
Terdakwa Syahrul Yasin Limpo Minta Penyelidikan Seluruh Kasus yang Menjeratnya Segera Dituntaskan, Singgung Soal Badannya yang Semakin Kurus

Awalnya, AU enggan membicarakan luka lebam di perut, dengkul, dan paha.

Tetapi akhirnya mengakui bahwa lebam tersebut disebabkan oleh perlakuan S dan E, yang saat ini bersekolah di SMP di Cipayung dan Pitara.

Sabrina menyampaikan bahwa menurut video yang beredar, kejadian terjadi dua kali, namun adiknya mengatakan bahwa kekerasan tersebut telah terjadi hingga lima kali. 

Kejadian pertama terjadi di semak dekat kali di Pitara, di mana S dan E melakukan pemukulan hingga AU tersungkur. 

Baca Juga:
Terkait Keppres IKN, Jokowi Ungkap Dapat Ditandatangani oleh Pemerintahannya atau Presiden Berikutnya

AU hanya bertahan tanpa melakukan perlawanan, sementara kedua pelaku melakukan pemukulan secara bergantian.

Keluarga korban berencana untuk menuntut kejadian tersebut agar memberikan efek jera kepada pelaku. 

Mereka sedang mempertimbangkan untuk menghadirkan pengacara guna mendapatkan keadilan atas tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap AU. 

“Ayah dan nenek mendatangi keluarga pelaku, tapi mereka hanya bilang ‘itu cuma konten doang’,” ujar Sabrina, kakak korban.

Baca Juga:
Mengungkap Keindahan Bukit Kapur Sekapuk Setigi, Ini Dia Surga Tersembunyi dengan Tebing Kapur dan Pemandangan Sunset di Gresik

Keluarga korban berharap agar kejadian ini tidak hanya dianggap sebagai "konten" semata, melainkan sebagai pelanggaran serius yang memerlukan tindakan hukum yang tegas.

Menyikapi kejadian viral tersebut, Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Depok, Iptu Nurhayati, memberikan keterangan bahwa pihak kepolisian telah mengidentifikasi adanya tiga pelaku yang terlibat dalam kasus perundungan ini. 

"Korban mengenakan baju bebas, dan pelaku ada tiga orang sesuai dengan yang terlihat dalam video," ungkap Nurhayati dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Nurhayati mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus perundungan ini. 

Baca Juga:
Baik Bagian Interior ataupun Eksterior, Jokowi Sebut Istana Kepresidenan di IKN Telah 80 Persen Rampung

"Pelaku masih dalam proses penyelidikan karena laporan baru diterima hari ini. Saat ini, mereka belum diamankan," jelasnya.

Kasus perundungan ini menjadi perhatian serius, terutama dalam upaya pencegahan dan penindakan terhadap tindakan kekerasan di lingkungan sekolah atau masyarakat. 

Polisi juga menekankan pentingnya kesadaran akan bahaya perundungan dan perlunya tindakan tegas untuk menindak para pelaku yang melakukan tindakan tersebut. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Mirip Kasus Pembunuhan Vina! Siswa SMP di Kota Batu Malang Meninggal Dunia Usai Dikeroyok Teman-Temannya, Polisi Tangkap 5 Tersangka

Seorang siswa SMP di Kota Batu Malang meninggal dunia setelah dikeroyok oleh kelima temannya yang kini resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Perdalam Peran Pelaku Pengeroyokan yang Sebabkan Siswa MTs Meninggal, Polres Situbondo Gelar Rekonstruksi, Begini Kata Kuasa Hukum Korban

Polres Situbondo gelar rekonstruksi kasus pengeroyokan yang menewaskan siswa MTs.  Proses ini dilakukan tanpa konfirmasi kuasa hukum korban.

Keren! Siswa SMK 1 Pancasila Jember Dapat Tawaran Beasiswa Kuliah di China Usai Cover Lagu Mandarin dan Viral di Media Sosial

Sebuah prestasi mengagumkan datang dari siswa-siswa SMK 1 Pancasila di Jember yang mendapat tawaran beasiswa untuk kuliah di China.

Bertempat di Pos TNI AL, Penerimaan Mahasiswa Praktik Profesi Ners State Manajemen Kegawatdaruratan Masyarakat Pantai Resmi Dibuka

Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Poltekkes Palu Praktik Profesi Ners State Manajemen Kegawatdaruratan Masyarakat Pantai resmi dibuka.

Heboh Dugaan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang Plagiat Skripsi Alumni Unsri, Dekan FH UMP Akan Bentuk Tim Investigasi

Dekan FH Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) buka suara terkait mahasiswanya yang diduga plagiat skripsi milik alumni Unsri.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;