Palu, gemasulawesi – Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan elpiji subsidi dipastikan akan tersedia di wilayah Sulawesi Tengah menjelang Idul Adha.
Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan Pertamina melalui unit bisnis retail sales area Sulawesi Tengah telah melakukan penambahan atau extra dropping.
Fahrougi Andriani Sumampouw mengungkapkan penambahan tersebut dilakukan di 11 kabupaten atau kota yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat penerima produk subsidi, yaitu UMKM dan rumah tangga miskin.
Dia menambahkan upaya ini juga dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi lonjakan konsumsi di tengah masyarakat menjelang Idul Adha seperti sekarang.
Dalam keterangannya tanggal 10 Juni 2024, dia memaparkan sasaran distribusi terhadap 11 kabupaten atau kota tersebut adalah Kabupaten Banggai yang mendapatkan jatah 8.000 lebih tabung elpiji, Buol memperoleh 1.000 lebih tabung, Morowali sekitar 3.000 lebih tabung dan Donggala sebanyak 6.000 lebih tabung.
“Untuk Morowali Utara sekitar 2.000 lebih tabung, Kabupaten Parigi Moutong sekitar 7.000 lebih tabung, Poso sebanyak 3.000 lebih tabung, Tojo Una-Una sebanyak 2.000 lebih tabung, Sigi 4.000 lebih tabung, Tolitoli sekitar 3.000 lebih tabung dan Kota Palu sebanyak 12.000 lebih tabung,” terangnya.
Fahrougi menyatakan sehingga jumlah keseluruhan penambahan stok elpiji subsidi sebanyak 52 ribu tabung.
Lebih lanjut, dia menegaskan jika biasanya hari-hari besar keagamaan, konsumsi terhadap produk subsidi (elpiji) mengalami peningkatan.
“Dan untuk jumlah ini, kami pastikan memadai,” tegasnya.
Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan elpiji 3 kilogram di area Provinsi Sulawesi Tengah disuplai dari 42 agen resmi atau agen public service obligation atau PSO dan juga 15 agen non PSO dengan total pangkalan resmi mitra Pertamina sekitar 5.661 pangkalan elpiji subsidi.
“Juga termasuk dengan 1.942 gerai elpiji non subsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari,” ujarnya.
Dia melanjutkan sebagai produk subsidi yang diperuntukkan untuk pengguna sektor rumah tangga miskin, petani sasaran, nelayan sasaran dan usaha mikro, pengawasan semua pihak dalam proses distribusi diperlukan. (*/Mey)