Viral di Media Sosial! Ucapan Tak Pantas Ketua DPRD Garut Terhadap Guru Honorer yang Nangis Saat Demo Ini Jadi Sorotan

Pernyataan Ketua DPRD Garut terhadap guru honorer yang nangis saat sedang ikut demo viral di media sosial.
Pernyataan Ketua DPRD Garut terhadap guru honorer yang nangis saat sedang ikut demo viral di media sosial. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @folkmedsos

Garut, gemasulawesi - Sebuah video yang menunjukkan sikap tidak pantas seorang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut terhadap para guru honorer yang sedang melakukan aksi demo menjadi viral di media sosial.

Video ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan warganet yang geram dengan respons yang dianggap tidak menghormati dari Ketua DPRD Garut tersebut.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang guru honorer yang menangis dengan sangat sedih sambil duduk di teras depan gedung DPRD Garut.

Guru ini sedang berpartisipasi dalam aksi demo di depan gedung DPRD Garut untuk memperjuangkan nasib mereka terkait formasi PPPK.

Baca Juga:
Heboh! Ngamuk dan Lukai Penjaga Toko, Pengamen di Jalan Depsos Raya Jakarta Selatan Ini Jadi Bulan-bulanan Warga

Namun, ketika Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, tiba di lokasi, sikapnya yang dianggap acuh membuat kekesalan dan kegeraman di antara para guru honorer.

Ketua DPRD Garut disebut-sebut mengucapkan kata-kata yang kurang sopan, menyuruh guru honorer tersebut untuk "menangis saja di situ ya, yang bagus."

Respons ini dinilai tidak menghargai perjuangan dan kesulitan yang dialami oleh para guru honorer yang sedang berjuang untuk hak-hak mereka.

"Kenapa menggunakan bahasa seperti itu, Bu? Pakai bahasa yang sopan!" kata salah satu peserta aksi seperti terdengar dalam rekaman video.

Baca Juga:
Keindahan Belanda di Tengah Magelang, Yuk Kunjungi Taman Ramadanu dan Pesona Miniatur Kincir Angin

Para guru honorer dan peserta aksi demo lainnya merasa sakit hati dengan sikap tidak menghormati dari Ketua DPRD Garut.

Mereka menegaskan bahwa mereka datang dengan tuntutan yang baik, tanpa anarki, dan dengan sikap yang patut dihargai.

Salah seorang guru honorer bahkan menyatakan bahwa sikap Ketua DPRD Garut tersebut tidak mencerminkan attitude yang baik.

Video ini menjadi viral dan mencuri perhatian warganet, yang secara luas mengecam sikap Ketua DPRD Garut.

Baca Juga:
Keindahan dan Sejarah Kuil Shri Mariamman di Binjai, Warisan Budaya India yang Wajib Dikunjungi oleh Para Wisatawan

Banyak komentar yang menunjukkan kekecewaan terhadap sikap tidak pantas seorang pejabat publik yang seharusnya memberikan contoh dan melayani masyarakat dengan baik.

“Dulu mengemis minta suara, sekarang sudah menjadi wakil rakyat malah begitu. Padahal dulu juga sekolah dan diajari oleh guru untuk memperoleh ijazah tapi attitude-nya tidak baik terhadap seorang guru, miris,” tulis akun @ris***.

Para warganet juga menyoroti aspek politis dari peristiwa ini, dengan beberapa komentar yang menyebutkan bahwa sikap tersebut mungkin terjadi karena politik dan kekuasaan.

Beberapa juga menyatakan bahwa hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi para pemilih untuk lebih teliti dalam memilih wakil rakyat yang benar-benar mewakili kepentingan dan menghormati masyarakat.

Baca Juga:
Sita Puluhan Kendaraan Bodong, Polda Jawa Tengah Periksa 3 Orang Saksi di Kabupaten Pati, Kombes Pol Johanson Tegaskan Hal Ini

Kini, kasus ini telah menjadi perbincangan hangat di media sosial dan berbagai platform online.

Masyarakat menuntut tanggapan serius dari pihak terkait terhadap sikap tidak pantas ini, serta menegaskan pentingnya menghormati hak-hak dan perjuangan setiap individu, terutama mereka yang berjuang untuk nasib dan kepentingan mereka sendiri. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Dalam Proses Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah, DPRD Sebut Pemda Sigi Harus Memperkuat Partisipasi Stakeholder

DPRD menyatakan pemda harus memperkuat partisipasi stakeholder dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.

Istri Anggota DPRD Kediri Kehilangan Uang Puluhan Juta di Rekening BRI Miliknya, Tuntut Ganti Rugi Tapi Tak Dikabulkan, Ini Alasannya

Kasus hilangnya uang puluhan juta di rekening BRI milik istri anggota DPRD Kediri jadi sorotan. Begini tanggapan Bank BRI dan OJK.

Dihadiri Pimpinan Partai Politik, KPU Parigi Moutong Telah Menetapkan 40 Kursi DPRD Hasil Pemilihan pada Pemilu 2024

KPU Parigi Moutong telah menetapkan 40 kursi DPRD hasil pemilihan pada Pemilu tahun 2024 melalui rapat pleno pada hari Kamis.

Mendekati Idul Adha, Anggota Komisi B DPRD Ingatkan Pemprov Jakarta untuk Menggencarkan Vaksin PMK bagi Hewan Kurban

Anggota Komisi B DPRD mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk menggencarkan vaksin PMK untuk hewan kurban.

Dinilai Sukses Meningkatkan Raihan Kursi DPRD, Golkar DKI Tegaskan Tetap Mendorong Ahmed Zaki Iskandar Maju Pilkada Jakarta

Golkar DKI Jakarta tetap mendorong Ahmed Zaki Iskandar untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada bulan November mendatang.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;