Mamuju, gemasulawesi – Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, meminta seluruh posyandu di Sulawesi Barat harus memberikan nutrisi yang baik untuk anak-anak.
Menurut Pj Gubernur Sulawesi Barat, hal tersebut dikarenakan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak selama 1.000 HPK atau Hari Pertama Kehidupan.
Selain itu, Bahtiar Baharuddin juga meminta semua pihak terkait agar terus berupaya mencegah stunting pada anak balita dikarenakan kekurangan gizi kronis yang dilakukan melalui program 1.000 HPK.
Baca Juga:
Perayaan Idul Adha, Dishub Makassar Kerahkan 155 Personel untuk Mengatur Lalu Lintas
Dia menegaskan pelayanan kesehatan gizi ibu dan anak melalui program 1.000 HPK harus serius dengan tujuan menurunkan angka stunting di Provinsi Sulawesi Barat.
Bahtiar juga mengungkapkan dirinya menginginkan upaya nyata untuk memperkuat program pelayanan kesehatan dan gizi untuk ibu dan anak pada periode 1.000 HPK, yang dimulai dari masa hamil hingga dengan anak usia 2 tahun.
Dalam keterangannya tanggal 16 Juni 2023, Bahtiar memaparkan kehidupan berkaitan erat dengan pemenuhan gizi di awal kehidupan buah hati, yang tentunya sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak.
“Juga memberikan pengaruh terhadap kesehatannya,” katanya.
Dikutip dari Antara, menurutnya, masa 1.000 HPK adalah waktu yang tepat adalah waktu yang tepat untuk membangun fondasi kesehatan untuk jangka panjang.
Dia mengatakan bahwa periode 1.000 HPK adalah periode terbentuknya organ-organ vital, seperti otak, hati, jantung, tulang, ginjal, tangan atau lemgan, kaki dan ogran tubuh yang lainnya dan akan terus berkembang pada anak.
Bahtiar menuturkan sehingga peningkatan pelayanan kesehatan gizi ibu dan anak melalui program 1.000 HPK sangat penting dilaksanakan agar nantinya tidak terjadi masalah gizi kronis yang dapat menyebabkan stunting.
“Anak dengan stunting biasanya ditandai dengan tinggi badan yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD (-2SD) di bawah median panjang atau tinggi badan yang berdasarkan umur (1),” terangnya.
Dia menuturkan dampak dari stunting tidak hanya tinggi badan yang kurang, namun, juga perkembangan intelektual, motorik, kognitif yang buruk dan bahkan mengurangi produktivitas sehingga akan mengakibatkan kerugian ekonomi di masa mendatang. (*/Mey)