Gorontalo, gemasulawesi – BNPB menyatakan jika mereka berupaya untuk memenuhi logistik kebutuhan pokok untuk sekitar 5.180 orang korban banjir yang diketahui tersebar di 4 kabupaten atau kota di Provinsi Gorontalo.
Abdul Muhari, yang merupakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan jika upaya penanganan darurat pemenuhan barang kebutuhan pokok, seperti makanan, dijadikan prioritas.
Dalam keterangannya tanggal 21 Juni 2024, Abdul Muhari menyampaikan pemerintah daerah juga telah mengerahkan sejumlah alat berat untuk membantu penanganan dampak banjir, seperti untuk membersihkan material sisa banjir yang terdapat di rumah warga, fasilitas umum seperti masjid dan sekolah.
“Alat berat itu juga dikerahkan untuk membuka akses jalan penghubung yang tertimbun material longsoran yang berada di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo,” ujarnya.
Menurutnya, tim petugas gabungan yang berada dalam komando Kepala BPBD Gorontalo sejak hari Kamis, tanggal 20 Juni 2024, atau beberapa jam setelah mendapatkan laporan bencana banjir telah disebar ke lokasi kejadian tempat terjadinya banjir dan membawa serta logistik.
“Logistik-logistik itu diberikan untuk para korban banjir yang mayoritas memilih untuk mengungsi ke tempat pengungsian,” terangnya.
Dikutip dari Antara, Abdul menyebutkan proses evakuasi dan juga pemenuhan kebutuhan korban di kamp-kamp pengungsian masih akan terus dilakukan.
Dia menerangkan jika jumlah bantuan logistik akan disesuaikan dengan hasil kaji cepat jumlah korban banjir di Kabupaten Gorontalo terdapat sekitar 198 jiwa.
Abdul menambahkan untuk Kabupaten Boalemo sekitar 1.157 jiwa, yang 220 diantaranya menjadi korban dari tanah longsor.
Abdul Muhari menyampaikan untuk jumlah korban bencana di Kabupaten Bone Bolango sekitar 123 jiwa dan yang paling banyak adalah Kota Gorontalo yang tercatat sekitar 3.702 jiwa.
“Sebanyak 172 jiwa diantaranya mengungsi ke gedung SDN 38 yang ada di Kecamatan Hulonthalangi,” paparnya.
Lebih lanjut, menurutnya, sebagai langkah antisipasi dan juga kesiapsiagaan terhadap potensi bencana susulan, petugas gabungan dipastikan masih akan terus bersiaga untuk melakukan evakuasi dan selalu memperbarui informasi yang berkaitan dengan perkembangan cuaca dan juga potensi bencana. (*/Mey)