Parigi Moutong, gemasulawesi – Operasi SAR penanganan banjir bandang di Desa Sienjo dan juga Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dilaporkan tetap dilanjutkan meski para korban yang awalnya hilang karena hanyut telah ditemukan.
Andrias Hendrik Johanes, yang merupakan Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Kansar Palu, menyatakan dalam keterangannya tanggal 23 Juni 2024, alasan kegiatan SAR tetap dilanjutkan adalah dalam rangka membantu penanganan banjir bandang.
“Salah satu pertimbangan kami tetap melanjutkan kegiatan SAR dikarenakan curah hujan di wilayah itu yang masih tinggi,” katanya.
Baca Juga:
Jajaki Kerja Sama, Gibran Akui Telah Mengirimkan Tim dari Pemkot Surakarta ke India
Dia melanjutkan sehingga dari hasil rapat bersama yang dilakukan dengan potensi SAR lainnya memutuskan kegiatan operasi SAR tetap dilanjutkan.
Andrias menerangkan untuk jumlah unsur SAR yang terlibat sekitar 84 orang, yang terdiri dari personel Pos SAR Parigi Moutong sebanyak 4 orang, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas yang masing-masing personelnya 2 orang dan BPBD sebanyak 10 orang.
“Untuk Tagana 7 orang, personel Polres Parigi Moutong sekitar 30 orang, PMI dan DPUPRP (Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan) masing-masing 8 orang,” ujarnya.
Menurutnya, pada penanganan banjir bandang, selain melakukan pemantauan kondisi lapangan, pihaknya juga terlibat dalam membantu pembersihan sisa material yang terbawa oleh banjir.
Diketahui jika banjir yang terjadi kemarin, tanggal 23 Juni 2024, membawa material lumpur dan potongan kayu sehingga pada akhirnya menimbulkan dampak kesusahan terhadap sejumlah rumah warga yang berada di areal tersebut.
‘Ini juga termasuk dengan jembatan penghubung Desa Sibalago, yang mengakibatkan warga yang berada di desa tersebut terisolir,” terangnya.
Andrias Hendrik Johanes menegaskan pihaknya bekerja dengan seoptimal mungkin untuk membantu masyarakat memulihkan dampak banjir.
Dia menekankan jika ini merupakan bagian dari tugas.
Andrias menyebutkan berdasarkan data sementara Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, sebanyak 29 rumah warga di Desa Sienjo terdampak banjir.
Baca Juga:
Bertema Harmony, Festival Beautiful Malino Akan Kembali Digelar pada Minggu Kedua Bulan Juli di Gowa
“Dari warga yang mengungsi, ada 12 bayi dan balita, 2 orang yang merupakan penyandang disabilitas dan juga 4 lansia,” ungkapnya.
Andrias Hendrik Johanes menyampaikan untuk di Desa Sibalago, 1 jembatan penghubung desa terputus yang mengakibatkan warga di Desa Sibalago terisolir. (*/Mey)