Kota Bogor, gemasulawesi – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, dilaporkan memanen sekitar 1,2 ton padi dengan kandungan zinc tinggi yang bernama Nutrizinc.
Panen tersebut diketahui dilakukan di Kebun Penelitian Tanaman Padi, Kelurahan Pasirjaya yang berada di Kota Bogor.
Dalam keterangannya tanggal 28 Juni 2024, Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menegaskan jika Kota Bogor siap untuk menjadi laboratorium pengembangan lebih lanjut.
Dia juga berharap Kementerian Pertanian dapat terus memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Bogor untuk dapat terus mengembangkan varietas padi Nutrizinc.
Dikutip dari Antara, dia mengatakan jika padi Nutrizinc adalah hasil inovasi antara Pemerintah Kota Bogor dengan BSIP atau Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian.
Menurutnya, untuk sekarang ini mungkin baru ditanam di sawah 2.000 meter persegi dan panennya juga baru sekitar 1,2 ton.
“Mungkin untuk ke depannya, kami akan melakukan sosialisasi untuk dilakukan penanaman yang lebih luas yang akan menghasilkan lebih banyak lagi,” katanya.
Dia menambahkan jika padi Nutrizinc yang telah menjadi beras mempunyai kandungan zinc yang hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan padi biasanya.
Hery Antasari mengungkapkan sehingga potensi kandungan zinc ini sangat relevan dengan program pemerintah pusat dan juga Pemerintah Kota Bogor dalam mengentaskan stunting.
Baca Juga:
Sambut Puncak Hari Keluarga Nasional, Makassar Raih Juara Harapan I Lomba Dapur Sehat Atasi Stunting
Dia memaparkan hal itu dikarenakan anak-anak yang mengonsumsi padi varietas Nutrizinc akan memperoleh banyak manfaat dari zinc.
“Mulai dari kulit, rambut, tulang, antibodi, kognitif, juga karena manfaat dari zinc untuk itu semua,” ucapnya.
Dr Wage Ratna Rohaeni, yang merupakan pemulia padi Nutrizinc dari IPB, menyampaikan butiran beras dari Nutrizinc lebih ramping dari padi biasa.
“Namun, konsistensi gelnya lebih kuat, sehingga berpeluang untuk menjadi beras premium dengan kandungan zinc yang lebih tinggi,” terangnya.
Dia mengatakan program pencegahan stunting di Pemerintah Kota Bogor sangat sesuai.
“Sebab, anak-anak pasti makan nasi,” pungkasnya.
Dia melanjutkan jika pendekatannya melalui beras, akan kontinyu, selain tambahan telur dan yang lainnya. (Antara)