Bekasi, gemasulawesi - Sebuah kejadian tragis mengguncang warga Bantargebang, Kota Bekasi, dengan penemuan mayat yang mengapung di saluran air belakang Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Penemuan ini mengejutkan warga setempat, terutama karena jasad tersebut ditemukan di TPST Bantargebang dalam kondisi kaki dan tangan terikat, mengindikasikan kemungkinan adanya tindak kejahatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, mengungkapkan bahwa jasad ditemukan saat seorang saksi hendak memancing di saluran air TPST Bantargebang tersebut.
"Peristiwa bermula sekitar pukul 16.00 WIB ketika saksi Tiyo bersama Nurdin sedang bersiap untuk memancing belut di tepi saluran air tersebut," ujar Firdaus dalam keterangannya, dikutip pada Kamis, 18 Juli 2024.
Menurut keterangan saksi, Tiyo awalnya merasa heran melihat sebuah kaos yang tampak melayang di udara.
Dengan rasa ingin tahu, Tiyo mendekati objek tersebut dan terkejut menemukan bahwa itu adalah jasad manusia yang mengapung.
"Saksi melihat tumpukan kaos terapung di udara yang sedang dimakan oleh binatang biawak, namun saat didekati lebih lanjut, ternyata itu adalah mayat manusia," jelas Firdaus.
Saksi Tiyo dan Nurdin segera melaporkan temuan mengerikan tersebut kepada pihak kepolisian. Tim polisi yang tiba di lokasi segera melakukan evakuasi.
Mayat tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki dan ditemukan dalam keadaan terikat pada bagian kaki dan tangan, yang menambah kecurigaan bahwa korban mungkin telah menjadi korban kekerasan sebelum dibuang ke saluran air.
Proses evakuasi dan identifikasi mayat melibatkan kerja sama berbagai pihak.
Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas korban serta penyebab kematian.
Penyelidikan ini termasuk mengumpulkan informasi dari saksi-saksi lain di sekitar lokasi dan memeriksa rekaman CCTV untuk menemukan petunjuk tambahan yang bisa mengarah pada pelaku.
Polres Metro Bekasi Kota berjanji akan bekerja keras untuk mengungkap kasus ini dan memastikan pelaku kejahatan segera tertangkap dan diadili.
Mereka juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala informasi yang dapat membantu penyelidikan.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus penemuan mayat di area publik, yang menimbulkan keprihatinan tentang keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Penemuan ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama dengan pihak berwenang untuk menjaga lingkungan dari tindak kejahatan.
Dengan kejadian ini, diharapkan ada peningkatan patroli dan pengawasan di area-area rawan serta penegakan hukum yang lebih ketat untuk mencegah kasus serupa di masa depan.
Pihak berwenang juga diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih baik kepada warga serta memastikan bahwa tindak kejahatan dapat ditekan semaksimal mungkin. (*/Shofia)